Gasak Rp500 Juta di ATM, Komplotan Skimmer asal Malang Diciduk Polisi
"Jadi alat tersebut sengaja diletakkan di ATM yang tidak ada penjaganya. Selain itu, pelaku juga memanfaatkan situasi yang sepi akibat wabah corona ini," tegasnya.
Memanfaatkan pandemi virus corona, 3 orang komplotan spesialis pembobol ATM dengan sistem skimming diringkus polisi. Dari hasil kerjanya itu, ketiga orang tersebut berhasil mengeruk keuntungan hingga Rp500 juta.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pelaku diketahui menggunakan alat khusus untuk skimming kartu ATM milik korban. Alat yang digunakan pun dipesan khusus dari luar negeri.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Kenapa deskripsi penting? Tujuan dari teks deskripsi adalah untuk memberikan gambaran dan penjelasan kepada pembaca agar mereka memahami objek apa yang sedang dibahas atau dibicarakan dalam sebuah teks.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Penyu naik ke darat? Penyu hanya datang ke darat untuk bertelur.
"Alatnya dipesan secara khusus dari luar negeri dengan jaringan mereka," tukasnya, Senin (4/5).
Dia menegaskan, alat yang dipakai untuk skimming tersebut diletakkan oleh pelaku di ATM-ATM yang tidak ada penjaganya seperti satpam. Sehingga, saat alat tersebut diletakkan di ATM, maka pelaku dengan mudah mengcopy data ATM korban, meski kartu ATM tersebut sudah menggunakan chip.
"Jadi alat tersebut sengaja diletakkan di ATM yang tidak ada penjaganya. Selain itu, pelaku juga memanfaatkan situasi yang sepi akibat wabah corona ini," tegasnya.
Sementara itu, Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Catur Cahyo Wibowo menambahkan, sistem skimming berupa lempengan yang dipasang di mesin ATM. Pelaku diketahui memasang alat tersebut sekitar pukul 21.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB. Data ATM para korban yang sudah tercopy, kemudian dimanfaatkan pelaku untuk melakukan penarikan uang tunai.
"Dari kasus ini kita amankan 3 orang pelaku dengan inisial RY (34), warga Malang; DM (32), warga Malang; dan PS (31) warga Bekasi, Jabar. Tersangka melakukan aksinya sudah lama dan beberapa kali melakukan penarikan hingga kerugian mencapai Rp500 juta," katanya.
Terkait dengan hal ini, petugas menyita barang bukti berupa 2 buah laptop dan 2 buah PC, 7 buah handphone, 2 buah alat skimming, 86 kartu debit dan 4 buah buku rekening dan pakaian yang digunakan ketika penarikan uang di ATM.
Atas kasus ini tersangka dijerat Pasal 30 ayat (1) dan ayat (3) UU RI Nomer19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU R1 Nomer 11 Tahun 2008 tentang lnformasi Transaksi Elektronik.
(mdk/ray)