Gebrakan Komjen Listyo Jika Menjadi Kapolri, Rekrut ASN Polri Disabilitas
Dalam paparan program prioritasnya jika ia menjadi Kapolri, dia akan memberikan kesempatan bagi masyarakat dengan kebutuhan khusus untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Polri.
Komjen Listyo Sigit Prabowo menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan di hadapan Komisi III DPR RI hari ini, Rabu (19/1). Dalam paparan program prioritasnya jika ia menjadi Kapolri, dia akan memberikan kesempatan bagi masyarakat dengan kebutuhan khusus untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Polri.
Nantinya, kata dia, mereka akan ditempatkan di beberapa bidang seperti administrasi, analisis data, ataupun teknologi informasi. Sehingga, kata dia, kinerjanya tidak akan berpengaruh terhadap keterbatasannya.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Siapa yang memberikan apresiasi terhadap kebijakan Kapolri Listyo Sigit Prabowo terkait difabel? "Kebijakan Kapolri ini berhasil dijalankan dengan baik oleh As SDM Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo. Sebelumnya SSDM Polri juga sudah melakukan studi komparatif ke negara-negara yang memberikan peluang kepada difabel untuk bekerja menjadi anggota kepolisian," kata komisioner Kompolnas Poengky Indarti dalam keterangannya, Senin (26/2).
"Masyarakat yang berkebutuhan khusus bisa mengabdi sebagai ASN Polri sesuai kompetensi mereka. Nanti bertugas di bidang yang disesuaikan dengan posisi yang memungkinkan," kata Sigit di Gedung Kompleks Parlemen, Rabu (19/1).
Selain itu, dia juga akan mengubah sistem penilaian/poin setiap anggota. Dia berjanji akan menerapkan penilaian yang adil sesuai dengan tingkat kesulitannya. Misalnya di untuk pengelolaan SDM melalui peningkatan sistem manajemen karir berbasis kinerja dilaksanakan dengan sistem kredit poin.
"Tentunya akan berbeda penilaiannya. Seseorang (anggota Polri) yang memiliki kinerja sebagai penjinak bom dengan orang yang melakukan tugas rutin biasa," ujarnya.
"Lalu penilaian seseorang yang tugas di daerah yang memiliki kerawanan tingkat tinggi itu beda," lanjutnya.
Selain itu, dia juga akan mendorong kompetisi yang sehat antar anggota. Dia berjanji tidak akan membeda-bedakan setiap anggota, termasuk para polwan
"Mendorong kompetisi yang sehat serta memberikan kesempatan dan panggung yang sama untuk berkarya termasuk bagi Polwan yang sampai saat ini masih terbatas," kata Sigit.
Sigit juga akan mengembangkan hubungan kerja atasan dan bawahan yang berorientasi nilai-nilai Tribrata dan Catur Prasetya.
"Mempercepat pembentukan mental dan memori yang berbudaya dan menghormati hak asasi manusia," ujarnya.
Bukan hanya program atau misi yang akan dilakukan untuk internal saja, namun dia juga akan memperbaiki sistem pelaporan dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi. Sehingga tidak perlu melakukan interaksi secara langsung. DIa mengatakan, semakin sering diadakannya pertemuan langsung maka potensi penyalahgunaan wewenang akan semakin besar.
"Semakin sering terjadi interaksi, maka penyalahgunaan wewenang akan terjadi. oleh karena itu ke depan kami akan meningkatkan sistemnya," ujarnya.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi informasi juga bisa lebih menjangkau ke ke masyarakat. Sebab saat ini sebagian masyarakat sudah menggunakan gadget untuk bekerja dan melakukan berbagai aktivitas.
"Memanfaatkan sarana teknologi informasi agar pelayanan dapat semakin menjangkau seluruh kepentingan masyarakat," tutup dia.
Baca juga:
Komjen Listyo Sigit: Polri Tidak Boleh Jadi Alat Kekuasaan
Kapolri Dampingi Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo ke DPR RI
Komjen Listyo akan Gandeng Tokoh Agama Cegah Ancaman Intoleran dan Radikalisme
Komjen Listyo: Sejumlah Polsek ke Depan Tak Lagi Lakukan Penyidikan
Komjen Listyo Paparkan Konsep Presisi untuk Transformasi Polri
Komjen Listyo akan Buat Layanan Darurat Polri Secepat Pesan Pizza