Gedung Sarekat Islam dipugar, mimbar Tan Malaka dipercantik
Pemugaran bekas gedung pertemuan Sarekat Islam di Semarang kini melibatkan para sejarawan dan orang-orang ahli.
Proses pemugaran Gedung Sarekat Islam (SI) di Semarang Jawa Tengah hingga kini masih dikebut. Saat ini, petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) tengah merenovasi atap gedung tersebut termasuk memperbaiki struktur bangunan mimbar peninggalan zaman pergerakan nasional berumur ratusan tahun.
Penanggungjawab Publik dan Pemanfaatan Bangunan, BPCB Jateng, Wahyu Kristanto, mengatakan, pemugaran bekas gedung pertemuan Sarekat Islam di Semarang kini melibatkan para sejarawan dan orang-orang ahli di bidang konstruksi bangunan.
Menurut dia, saat ini tahap perbaikannya tidak menghilangkan keaslian bangunannya dan hanya menambal sulam kerusakan yang ada saat ini. "Kami sedang mengebut pemugaran gedungnya agar bisa selesai pada pertengahan Desember mendatang," terang Wahyu, di Semarang Jawa Tengah, Rabu (8/10).
Lebih lanjut, Wahyu mengungkapkan, setelah kelar dipugar eks Gedung Sarekat Islam itu akan dipasangi labelisasi BCB oleh Wali Kota Hendar Prihadi. Selain memperkuat struktur atap bangunan, kata dia, petugasnya kini sedang merenovasi mimbar tua peninggalan pejuang kemerdekaan RI yang telah berusia ratusan tahun.
"Mimbarnya yang kusam dan rusak akan dipercantik lagi. Kami berharap, hal ini bisa melestarikan benda-benda peninggalan pejuang kemerdekaan yang ada di situ," kata Wahyu.
Data yang didapatkan BPCB, mimbar tua itu dulunya untuk pertemuan tokoh pergerakan nasional macam Tan Malaka dan Presiden RI Pertama Soekarno saat menghimpun kekuatan di Semarang. Pihaknya, kini sedang fokus mengembalikan keaslian bentuk Gedung Sarekat Islam. Selain itu, petugas teknis di lapangan juga ingin tetap melestarikan benda-benda kuno di dalamnya.
"Prosesnya pengembalian aset-aset gedung ke bentuk semula ini yang susah. Karena lama tak dirawat sehingga banyak yang rusak termasuk atap gedung terlihat bocor itu," ujar Wahyu sembari menambahkan bila saat ini, pemugaran bekas Gedung Sarekat Islam sudah berjalan satu bulan dan kini pihaknya sedang berhati-hati karena prosesnya dibantu dari pemetaan desain bangunan.
Seperti diketahui, Gedung Sarekat Islam di Semarang memiliki luasan bangunan kurang lebih 700 meter persegi. Di dalamnya, terdapat satu ruangan besar bekas aula pertemuan tokoh-tokoh pergerakan nasional. BPCB ingin merenovasi gedung itu sebagai upaya penyelamatan aset cagar budaya lokal.