Gejolak dan kekerasan di Papua ini terjadi jelang pilpres
Gejolak itu nanti menjadi pekerjaan rumah presiden yang akan datang.
Hari ini seluruh rakyat Indonesia yang memiliki hak pilih menggelar hajatan pesta demokrasi memilih calon presiden (pilpres) untuk periode lima tahun ke depan. Dua pasangan calon, nomor urut satu Prabowo-Hatta dan nomor urut dua Jokowi-JK, bertarung memperebutkan kursi presiden untuk lima tahun ke depan.
Rangkaian peristiwa sebelum pencoblosan yang sesuai jadwal digelar hari ini, Rabu, 9 Juli 2014, berlangsung riuh. Kampanye pilpres ramai diikuti para pendukung kedua calon, tapi tak jarang kampanye hitam dan aksi kekerasan--baik yang berkaitan maupun tidak dengan kampanye--turut mewarnai Pilpres 2014 ini. Salah satunya di Papua.
Di provinsi pulau paling ujung di Indonesia, itu sepanjang bulan-bulan terakhir sebelum pencoblosan kembali bergejolak. Aksi saling tembak hingga demonstrasi menuntut kemerdekaan kembali mengemuka ke permukaan. Gejolak itu nanti menjadi pekerjaan rumah presiden yang akan datang.
Berikut ini gejolak-gejolak Papua menjelang Pilpres 2014 kali ini yang dirangkum merdeka.com:
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Siapa yang memimpin penyerahan bantuan 'Kemendag Peduli' di Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Kapan Paspampres dibentuk? Paspampres adalah salah satu dari Badan Pelaksana Pusat Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Kenapa papeda dihargai tinggi oleh masyarakat Papua? Karena sagu dan papeda dianggap sebagai makanan yang istimewa, masyarakat Papua saat itu menganggapnya sebagai penemuan yang spesial.
Rudi Orari ditembak mati polisi
Beberapa waktu lalu kepolisian merilis penembakan pimpinan kelompok bersenjata, Rudi Orari. Dia tewas tertembak pada Selasa. Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian membenarkan tewasnya pimpinan kelompok bersenjata yang senantiasa mengganggu masyarakat dan aparat keamanan itu.
Tito menjelaskan, kelompok tersebut tega menganiaya tokoh agama dengan menyuruh yang bersangkutan memakan tanah. "Rudi Orari bukan panglima OPM, tetapi pimpinan kelompok kriminal bersenjata, karena selama ini melakukan tindakan kriminal," kata Irjen Pol Tito.
"Saat kontak senjata itu, Rudi Orari tewas tertembak dan berhasil disita kembali satu pucuk senjata jenis V5 bersama lima magazin," katanya.
Kelompok Rudi Orari selama ini beroperasi di wilayah Kepulauan Yapen hingga Mamberamo dengan kekuatan sekitar lima hingga enam pucuk dengan jumlah anggota sekitar 30 orang. Senjata SS1 V5 itu sendiri milik anggota Polsek Anggasera yang dirampas saat menyerang polsek tersebut pada 2013 lalu.
Kekerasan menimpa warga Papua
Pada awal Juni 2014, sebanyak enam warga yang disinyalir terlibat kasus pembunuhan di Timika, dibawa ke Polda Papua, Jayapura, untuk diperiksa secara intensif.
Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian, mengatakan keenam warga yang dibawa dari Timika ke Jayapura itu belum dipastikan apakah mereka pelaku pembunuhan atau tidak.
Namun, perlu diperiksa intensif untuk kepentingan pengungkapan sejumlah kasus pembunuhan yang belakangan ini cukup marak di Timika.
"Saat ini kami menahan mereka sehubungan kasus senjata tajam. Dibawanya keenam tersangka itu semata-mata untuk memudahkan pemeriksaan," ujar Tito, seperti diberitakan Antara, Senin (16/6).
Baku tembak di perbatasan RI-PNG
Aksi saling tembak juga terjadi di perbatasan RI-Papua Nugini (Papua New Guinea/PNG). Kasus penembakan di perbatasan RI-PNG, tercatat sudah tiga kali yakni pada 5 April, 16 Mei dan 3 Juni 2014.
Akibat kasus itu, kunjungan warga negara Papua Nugini (PNG) ke Jayapura, Provinsi Papua, mengalami penurunan sejak perbatasan kedua negara ditutup pascapenembakan yang dilakukan kelompok bersenjata.
Kepala Kantor Imigrasi Jayapura, Gardu Tampubolon, kepada Antara, Jumat (20/6), mengakui sejak perbatasan antara wilayah RI-PNG ditutup, kunjungan warga negara tetangga itu menurun.
Demo kemerdekaan Papua di Yogya
Pada 1 Juli 2014, masih ada beberapa kelompok masyarakat Papua memperingati proklamasi kemerdekaan Papua Barat. Selain di Papua, proklamasi itu juga diperingati oleh mahasiswa asal Papua di Yogyakarta.
Bahkan aksi itu sempat diwarnai ketegangan antara mahasiswa dengan kepolisian dan juga Ormas Paksi Katon di Jalan Kusuma Negara, Yogyakarta, Selasa (01/07). Massa aksi yang berangkat dari Asrama Papua, membawa bendera Bintang Kejora dan atribut lain dicegat petugas tak jauh dari asrama.
"Kami hanya ingin melakukan aksi demonstrasi, ini diperbolehkan oleh negara demokrasi," kata salah seorang koordinator saat bernegosiasi dengan pihak Paksi Katon.
Teror penembakan guru SD
Kasus lain adalah teror penembakan di Kilometer Sembilan, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura pada Sabtu (14/6) malam sekitar pukul 21.00 WIT terhadap guru SD bernama T. Sinaga.
"Tadi siang sekitar jam tiga sore, kurang lebih 10 anggota polisi dari Polres Jayapura Kota datang ke rumah saya di Arso Pir, Kabupaten Keerom guna meminta keterangan terkait penembakan yang mengenai badan mobil saya," kata T. Sinaga, seperti dikutip dari Antara, Minggu (16/6).
Peristiwa penembakan itu, menurut guru SD Arso Pir V, Kabupaten Keerom itu terjadi tepat pukul 21.00 WIT. Saat itu, dirinya bersama sang istri dan seorang anaknya dari Abepura hendak pulang ke Arso. Setiba di TKP, yakni di Kilometer Sembilan, dirinya dikagetkan dengan bunyi tembakan.
Prajurit Yonif 751 TNI AD tembak mati komandan OPM
Di bulan sama, anggota TNI dari Batalyon Infantri (Yonif) 751/Vira Jaya Sakti Kodam XVII/Trikora yang bertugas di Tingginambut Puncak Jaya, menembak mati Komandan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Timika Wonda di Papua, Sabtu (7/6).
Kontak tembak tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 pagi. Saat kejadian, prajurit TNI sedang berpatroli di wilayah sekitar Tingginambut, Puncak Jaya.
"Dalam kontak tembak tersebut, prajurit TNI berhasil melumpuhkan salah satu komandan gerakan pengacau keamanan bernama Timika Wonda," kata Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya.