Gelombang laut selatan Jawa Tengah capai 5-7 meter
Gelombang tinggi terjadi sejak Selasa (17/7) di wilayah pesisir selatan Jawa Tengah. Dampak gelombang tinggi telah mengakibatkan sejumlah kerusakan.
BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap meminta masyarakat khususnya pengguna jasa kelautan mewaspadai gelombang tinggi di wilayah pesisir selatan Jawa Tengah.
Potensi gelombang tinggi ini diperkirakan masih akan berlangsung dalam tiga hari ke depan. Sedang gelombang maksimum terjadi pada Kamis (19/7) mencapai 5-7 meter.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Mengapa BMKG mengimbau pemudik untuk waspada terhadap cuaca ekstrem? Pada masa musim pancaroba, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung pada malam hari sedangkan wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir cenderung pada siang hingga sore hari,” Teguh mengatakan, beberapa hal yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim antara lain hujan lebat dengan durasi singkat, petir, dan angin kencang atau kombinasi dari ketiga hal tersebut seperti hujan lebat disertai petir, hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
-
Kenapa BMKG meminta warga Pandeglang dan Lebak waspada? Ini kemudian memicu dampak yang signifikan yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.
-
Bagaimana BMKG Tuban mencatat jumlah gempa susulan? "Sekarang ini, gempa susulan ke-193 kali yang tercatat sampai 20.28 WIB," kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama di Tuban, Jawa Timur, Sabtu malam (23/3).
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo menjelaskan, gelombang tinggi terjadi sejak Selasa (17/7) di wilayah pesisir selatan Jawa Tengah. Dampak gelombang tinggi telah mengakibatkan sejumlah kerusakan. Beberapa warung dan kapal nelayan di pantai Ayah dan pantai Suwuk Kebumen dihantam gelombang.
"Pihak BMKG Cilacap telah memberikan peringatan dini, yang selalu terupdate setiap saat. Khusus untuk tanggal 17 Juli 2018 kemarin, tinggi gelombang maksimum bisa mencapai 4-6 meter," kata Wardoyo, Kamis (19/7).
Berdasarkan pantauan satelit cuaca dan gradien angin pada Rabu (18/7) pukul 19.00 WIB, pada skala Regional terdapat Pusat Tekanan Tinggi di Samudera Hindia sebelah barat Australia (1023 milibar), Pusat Tekanan Tinggi di Samudera Pasifik sebelah Timur Australia (1021 milibar), Badai Tropis "SON-TINH " di sekitar perairan Selatan Vietnam (994 milibar) dan Badai Tropis " AMPIL" di Samudera Pasifik Timur Laut Filipina (996 milibar). Interaksi kondisi tersebut berdampak terhadap peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang khususnya di perairan Selatan Jateng.
"Waspada khususnya kepada seluruh pengguna Jasa Kelautan yang ada di wilayah pesisir selatan Jateng, untuk tetap berhati hati dan mengimbau untuk tidak melaut. Karena gelombang tinggi sangat berbahaya dan bisa datang sewaktu waktu," ujar Wardoyo.
Akibat gelombang tinggi tersebut, pada Rabu (18/7) perahu KM Yati Putra terhempas ombak dan satu nelayan dilaporkan hilang.
Koordinator Basarnas POS SAR Cilacap, Mulwahyono menjelaskan perahu nelayan KM Yati Putra dengan 3 ABK hendak berangkat melaut dari TPI Kemiren Kecamatan Cilacap Selatan pada pukul 06.00. Namun baru saja berangkat, perahu terhempas ombak dan terbalik. Dua ABK selamat sedang satu lainnya hilang diduga tenggelam dan masih dalam pencarian
"Korban dalam pencarian, Sugiono (30) warga sumingkir Kecamatan Jeruk Legi. Korban sampai kamis (19/7) pagi ini belum ditemukan" kata Mulwahyono, Kamis (19/7).
Baca juga:
Badai Tropis Son-Tinh lumpuhkan Manila
Usai banjir besar, gelombang udara panas landa Jepang tewaskan 14 orang
BMKG prediksi musim kemarau di DIY berlangsung hingga September
Angin kencang, Wings Air tujuan Kuala Namu-Aceh kembali ke Medan
Akibat cuaca buruk di Selat Bali, KM Trisna Dwitya karam
Angin kencang landa Sabang, atap rumah warga sampai terbang dan pohon bertumbangan