Gempa Guncang Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarwa Dipicu Sesar Aktif
"Guncangan dirasakan oleh orang banyak dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang," urai dia.
Gempa tektonik mengguncang wilayah Kota Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa, Jawa Tengah diguncang Sabtu, (23/10) pagi dini hari pukul 00.32.05 WIB. Hasil analisis BMKG dalam menunjukkan bahwa gempa ini memiliki magnitude 3,0.
Kepala Bidang mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, episenter terletak pada koordinat 7,296 LS dan 110,38568 BT tepatnya di darat pada jarak 13 km arah barat laut kota Salatiga dengan kedalaman hiposenter 6 km.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Berapa kekuatan gempa yang terjadi? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
Menurut dia, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif. "Diduga kuat sumber gempa sesar aktif yang menjadi pemicu gempa ini adalah Sesar Merbabu Merapi Telomoyo," ujar dia dalam keterangannya, Sabtu (23/10).
Berdasarkan peta tingkat guncangan (shake map) BMKG tampak bahwa dampak gempa berupa guncangan dirasakan di Ambarawa, Salatiga, Banyubiru, dan Bawen dalam skala intensitas II MMI.
"Guncangan dirasakan oleh orang banyak dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang," urai dia.
Hingga pagi ini pukul 6.00 WIB belum ada laporan kerusakan bangunan sebagai dampak gempa. Hasil monitoring BMKG menunjukkan pasca terjadinya gempa utama (mainshock) magnitudo 3,0 tersebut diikuti dengan 7 kali rentetan gempa susulan (aftershocks), dengan magnitudo 2,9 2,5 2,5 2,6 2,1 3,0 dan 2,7 yang terjadi pukul 6.44.56 WIB.
Seluruh rangkaian rentetan gempa ini baik gempa utama (mainshock) dan 7 gempa susulannya (aftershocks) berpusat di komplek Gunung Telomoyo. Gunung Telomoyo adalah gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang.
"Gunung ini memiliki ketinggian 1.894 m dpl dan merupakan gunung api yang berbentuk strato tetapi belum pernah tercatat meletus," jelasnya.
Jika menilik catatan sejarah gempa kuat dan merusak, maka wilayah Salatiga, Banyubiru, dan Ambarawa pernah mengalami beberapa kali gempa signifikan, yakni gempa Semarang, Salatiga, dan Ambarawa pada 24 September 1849, gempa Banyubiru, Ambarawa, dan Ungaran pada 17 Juli 1865 yang menyebabkan rumah tembok retak, dan gempa Semarang, Ungaran, dan Ambarawa terjadi pada 22 Oktober 1865. Pada keesokan harinya pada 23 Oktober 1865 guncangan gempa kembali terjadi diikuti gemuruh.
Selanjutnya ada gempa Ungaran dan Ambarawa pada 22 April 1866, yang menyebabkan kerusakan bangunan rumah tembok, gempa Salatiga, Ambarawa dan Ungaran terjadi pada 10 Oktober 1872 yang menyebabkan kerusakan bangunan rumah tembok, dan gempa merusak terakhir adalah peristiwa Gempa Sumogawe, Getasan magnitudo M 2,7 pada 17 Februari 2014 yang merusak beberapa rumah diikuti suara dentuman keras.
Mengingat wilayah Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarwa berdekatan dengan sumber gempa sesar aktif, yaitu Sesar Merapi Merbabu dan Sesar Rawa Pening maka perlu untuk dilakukan edukasi mitigasi gempabumi seperti pentingnya membangun bangunan tahan gempa atau ramah gempa, memahami cara selamat saat terjadi gempa.
"Karena gempa kuat dapat terjadi kapan saja dari sumber gempa sesar aktif terdekat tersebut," tandas dia.
Baca juga:
Kondisi Sesar Merapi Merbabu Sebabkan Rentetan Gempa Salatiga Sangat Aktif
BMKG Sebut Gempa Salatiga Dipicu Sesar Merbabu
Dampak Gempa Karangasem, BPBD Taksir Kerugian Mencapai Rp66,9 Miliar
4 Bangunan di Blitar Rusak Akibat Gempa M 5,3 Kabupaten Malang
Gempa Malang Disebabkan Aktivitas Zona Subduksi Bagian Selatan