Gerindra salahkan BIN lantaran beredar vaksin palsu
Menurut dia, kasus seperti vaksin palsu ini justru merupakan ancaman yang lebih nyata.
Waketum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menuding beredarnya vaksin palsu tidak lepas dari lemahnya pengawasan Badan Intelijen Negara (BIN). Menurut dia, kasus seperti vaksin palsu ini justru merupakan ancaman yang lebih nyata.
"Seharusnya BIN tidak mempersepsikan ancaman terhadap kepentingan dan keamanan nasional dalam arti sempit seperti soal terorisme atau separatisme belaka," kata Sufmi di Jakarta, Senin (18/7).
Sufmi menambahkan dalam Pasal 4 UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelejen Negara mengatur bahwa Intelijen Negara berperan melakukan upaya, pekerjaan, kegiatan, dan tindakan untuk deteksi dini dan peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan terhadap setiap hakikat ancaman yang mungkin timbul dan mengancam kepentingan dan keamanan nasional.
"Ada gejala BIN kurang dapat menjalankan fungsi penyelidikannya dalam kasus ini. Terlebih pada awal pelantikannya Kepala BIN menyatakan akan merekrut 1.000 orang anggota dengan kualifikasi dari berbagai disiplin ilmu. Kalau fungsi penyelidikan tersebut berjalan, saya yakin kasus ini sudah terungkap jauh hari sehingga banyak anak yang bisa diselamatkan," ucapnya.
Terlebih, lanjut dia, vaksin palsu untuk anak-anak yang baru-baru ini terungkap sangat mengerikan. Meskipun belum ada penelitian medis yang ilmiah dan akurat, namun secara sederhana bahaya vaksin palsu sangatlah bahaya.
"Yang paling konkret adalah tidak terlindunginya anak-anak tersebut dari ancaman penyakit yang seharusnya dicegah dengan vaksinasi," katanya.
"Merujuk pada korbannya yang sangat banyak dan merupakan generasi muda, kasus vaksin palsu ini dapat dikategorikan sebagai ancaman terhadap kepentingan dan keamanan nasional dan BIN tidak berperan di sana," tutup dia.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Baca juga:
Kericuhan soal vaksin palsu di RS Elisabeth berujung ke ranah hukum
Data sementara, 165 bayi di Kota Bekasi pernah diberi vaksin palsu
Kasus vaksin palsu, dokter Indra ajukan penangguhan penahanan
RS Mutiara Bunda Ciledug diduga gunakan vaksin palsu jenis Tripacel
dr Indra juga berikan vaksin palsu ke anak dan cucunya