Gibran: Konsumsi Daging Anjing Kurang Baik untuk Branding Kota Solo
Gibran menambahkan, pelarangan konsumsi daging anjing bukan hanya masalah haram atau halal saja. Namun terkait branding kota ke depan.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menilai, konsumsi daging anjing yang marak saat ini tidak selaras dengan branding Kota Solo. Untuk itu, pihaknya akan segera mencari solusi yang tepat dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Pernyataan tersebut dikemukakan Gibran seusai bertemu dengan sejumlah pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di rumah dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Rabu (14/9).
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Apa tujuan dari gagasan hilirisasi yang digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka? Program tersebut bertujuan untuk memperluas hilirisasi yang dilakukan pemerintah, terutama dengan mempertimbangkan cadangan nikel dan timah serta potensi besar energi baru dan terbarukan di Indonesia.
-
Siapa yang didampingi Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi warga Solo? Pada kunjungannya di Kampung Mutihan, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Gibran datang bersama Respati Ardi-Astrid Widayani.
-
Kapan Gibran lahir? Gibran Rakabuming Raka lahir 1 Oktober 1987.
-
Siapa yang menggugat Gibran? Almas Tsaqibbirru, penggugat syarat usia capres-cawapres yang dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK), kini menggugat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam perkara wanprestasi ke Pengadilan Negeri Surakarta, Jawa Tengah.
-
Kenapa Gibran diarak keliling kampung dengan Kuda Renggong? Pawai khitan Kuda Renggong biasanya dilakukan satu hari sebelum prosesi khitan dilaksanakan.
"Ini branding Kota Solo sebagai kota yang modern, sebagai kota yang sering menjadi tuan rumah event event nasional, internasional, untuk konsumsi daging anjing ini perlu kita kaji lagi. Ini kurang baik untuk branding Kota Solo. Tapi nanti akan kita carikan solusinya untuk para pedagang," ujar Gibran.
Saat ini, lanjut Gibran, pihaknya sudah menerima banyak masukan dari PKS. Pemkot Solo juga akan melibatkan komunitas atau koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI).
"Nanti kita lihat dulu (aturannya). Yang jelas tadi sudah saya diskusikan dengan teman-teman PKS. Dengan semakin banyaknya event event internasional, tentunya kebiasaan mengkonsumsi daging anjing ini harus kita rubah," tandasnya.
Gibran menambahkan, pelarangan konsumsi daging anjing bukan hanya masalah haram atau halal saja. Namun terkait branding kota ke depan.
"Ini bukan sesuatu yang layak untuk dikonsumsi. Dan Kota Solo yang sekarang marketingnya sangat gencar, eksposenya sangat gencar di sosmed, di mana pun, untuk masalah konsumsi daging anjing ini tidak selaras dengan branding yang kita gencarkan saat ini," tegasnya.
(mdk/ray)