Gibran Sebut Rasio Pajak dan Penerimaan Pajak Itu Beda, Begini Perbedaan Sebenarnya
Rasio pajak adalah perbandingan atau persentase penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) nominal suatu negara.
Gibran Sebut Rasio Pajak dan Penerimaan Pajak Itu Beda, Begini Perbedaan Keduanya
Gibran Sebut Rasio Pajak dan Penerimaan Pajak Itu Beda, Begini Perbedaan
Gibran Sebut Rasio Pajak dan Penerimaan Pajak Itu Beda, Begini Perbedaan
Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka dalam debat Cawapres, Jumat (22/12) mengatakan rasio pajak dan penerimaan pajak merupakan dua hal yang berbeda.
"Yang namanya menaikkan rasio pajak dan menaikkan pajak itu beda," kata Gibran.
Lantas, apa perbedaan rasio pajak dan penerimaan pajak?
Dilansir dari pajak.com, rasio pajak adalah perbandingan atau persentase penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) nominal suatu negara.
Rasio pajak berfungsi untuk mengukur kinerja penerimaan pajak suatu negara. Artinya, pajak rasio berguna untuk mengukur kemampuan pemerintah untuk membiayai keperluan negara dengan sumber dananya sendiri.
Semakin tinggi nilai pajak rasio suatu negara, maka pemerintah negara tersebut dapat mengandalkan APBN untuk melakukan pembangunan, sehingga ketergantungan pembiayaan melalui utang akan semakin berkurang.
Lalu apa saja faktor yang mempengaruhi nominal rasio pajak suatu negara? Dilansir dari pajakonline.com, terdapat dua faktor yang mempengaruhi tingkat rasio pajak suatu negara, yakni faktor makro dan faktor mikro.
Faktor makro meliputi tingkat kepatuhan wajib pajak, komitmen dan koordinasi antar lembaga negara, serta kesamaan persepsi antara wajib pajak dan petugas pajak.
Sementara faktor mikro meliputi tarif pajak, tingkat pendapatan per kapita, dan tingkat optimalisasi pelaksanaan pemerintah.
Selain kedua faktor tersebut, regulasi penegakan hukum juga turut mempengaruhi naik turunnya nilai pajak rasio suatu negara.
Sehingga, pemerintah perlu mengorbankan salah satu hal antara pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan pajak rasio dalam menentukan kebijakan fiskal.
Sementara itu, penerimaan pajak adalah jumlah uang yang diterima oleh pemerintah dari wajib pajak dalam bentuk pajak.
Penerimaan pajak ini digunakan untuk membiayai kebutuhan negara seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.
Melansir pajak.com, penerimaan pajak sampai saat ini masih menjadi permasalahan nasional negara.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penurunan penerimaan pajak, yakni kesadaran wajib pajak, penagihan pajak, dan pemeriksaan pajak yang belum terlaksana dengan maksimal.