Giliran Muhammadiyah Desak Jokowi Bentuk TPF Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI
Menurut Busyro, tim independen juga penting demi terpenuhi keterbukaan dan akuntabilitas. Dia menilai masyarakat menghendaki proses investigasi yang berimbang.
Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM, Busyro Muqoddas mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk membentuk tim investigasi independen atas insiden terbunuhnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh polisi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 50.
"Dan kepada presiden selaku panglima tertinggi TNI dan Polri, juga kami mendesak terhadap peristiwa ini bukan saja diambil sikap yang minimalis atau formalistik. Tetapi dibentuk satu tim, yaitu tim independen yang terdiri dari sejumlah pihak," kata Busyro dalam keterangan pers secara daring, Selasa (8/12).
-
Siapa yang mengunjungi Habib Rizieq? Bos jalan tol Jusuf Hamka membagikan momen saat ia berkunjung ke kediaman Habib Rizieq Shihab, di Instagram.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Kenapa Jusuf Hamka mengunjungi Habib Rizieq? Siang ini kami diundang makan nasi kebuli oleh beliau 🙏 Sambil mendiskusikan perkembangan dakwah yang sejuk. Serta dakwah untuk senantiasa MENGHARUMKAN AGAMA ISLAM. Sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah (SAW)...," tulisnya dalam keterangan.
-
Siapa Muhammad Fajri? Pasien 26 tahun bernama Muhammad Fajri itu sebelumnya ditangani tim medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
-
Siapa Syaikh Muhammad Suhaimi? Salah satu karamah yang dipercaya dimiliki oleh sosoknya adalah bisa menghadiri pengajian di banyak tempat dalam satu waktu yang sama. Ini juga yang kemudian menjadikannya sebagai sosok wali yang misterius.
-
Apa yang dilakukan Jusuf Hamka dan Habib Rizieq saat pertemuan mereka? Selain itu, dia juga sempat memuji sosok Jusuf Hamka yang selama ini memang dikenal sangat dermawan."Terima kasih banyak atas kunjungannya. Jusuf Hamka ini luar biasa membangun masjid di mana-mana tempat.Beramal baik, dan hubungannya dengan banyak orang juga sangat baik," kata Habib Rizieq.
Busyro mengusulkan tim itu bisa terdiri dari Komnas HAM, serta lembaga negara lain yang masih terkait dengan kasus tersebut. Tim tersebut dinilai penting agar terkumpul fakta-fakta objektif agar tidak ada yang disembunyikan.
"Dan unsur-unsur masyarakat yang memiliki kompetensi dan track record serta komitmen untuk menelaah, mengkaji masalah ini secara objektif berdasarkan fakta yang tidak ada yang tersembunyi atau disembunyikan," ucapnya.
Menurut Busyro, tim independen juga penting demi terpenuhi keterbukaan dan akuntabilitas. Dia menilai masyarakat menghendaki proses investigasi yang berimbang.
"Proses-proses yang menunjukkan keterbukaan, kejujuran dan akuntabilitas. Oleh karena itu maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah memandang sangat mendesak dibentuknya tim independen tersebut," tegasnya.
Sebelumnya, polisi menembak mati enam orang yang melakukan pengawalan terhadap pimpinan FPI Muhammad Rizieq Syihab. Polisi menyebut penembakan dilakukan setelah polisi diserang saat melakukan penyelidikan pengerahan massa saat pemeriksaan Rizieq terkait kasus kerumunan di Petamburan.
Insiden penembakan itu terjadi sekitar Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Enam jenazah pengikut Rizieq itu kini dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran menjelaskan kronologi kejadian bentrok tersebut. Dia mengatakan, kejadian itu berawal ketika anggota Polda Metro Jaya menelusuri kabar pihak mengkoordinir massa Rizieq sekitar pukul pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta Cikampek, KM 50.
Menurut dia, informasi pengerahan massa itu didapat polisi dari pelbagai sumber termasuk pesan di grup percakapan WhatsApp. Namun saat itu terjadi penyerangan terhadap enam anggota Polda Metro Jaya yang menelusuri informasi tersebut.
"Berawal dari informasi bahwa akan terjadi penyerangan masa saat MRS diperiksa di Polda Metro Jaya dari berbagai sumber, termasuk media mungkin dapat dari WA grup, akan ada pengerahan kelompok massa untuk kawal pemeriksaan MRS di Polda Metro Jaya," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/12).
Fadil menuturkan polisi kemudian bertemu dengan salah satu kendaraan di ruas jalan tol. Ketika anggota Polda Metro Jaya membuntuti mobil itu mempepet dan melakukan penyerangan menggunakan senjata api dan senjata tajam. Kepolisian pun melepaskan tembakan. Enam orang meninggal dunia lokasi kejadian. Sementara empat orang lainnya kabur.
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tegas dan terukur sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang ada enam orang yang meninggal dunia," ungkap Fadil.
(mdk/ray)