Golkar gerah banyak kadernya kena OTT, tuding KPK mirip LSM
Partai Golkar menganggap KPK dianggap tidak memposisikan diri sebagai lembaga hukum.
Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Maman Abdurrahman merasa ada kejanggalan di dalam Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab dalam delapan Operasi Tangkap Tangan (OTT) dilakukan KPK sejumlah kader partai berlambang pohon beringin itu dibekuk.
"Ada yang aneh masa dalam waktu 3 minggu sampe satu bulan ini 8 kali OTT ini orang Golkar semua. Silakan saja proses secara hukum dan kita Partai Golkar tidak mau masuk ke dalam intervensi-intervensi itu. Pansus sudah menegaskan secara tegas setegas-tegasnya bahwa pansus bekerja tidak lebih tidak kurang sebagai otokritik kepada institusi KPK," katanya saat acara diskusi Populi Center di Jakarta Pusat, Sabtu (11/11).
Maman berpendapat bahwa banyak harapan masyarakat di luar sana kepada institusi besar seperti KPK. Dengan demikian diharapkan KPK dapat memperbaiki institusinya tersebut.
"Karena KPK adalah sebuah institusi besar yang di mana masyarakat memiliki harapan besar kepada mereka (KPK)," tuturnya.
"Kita menempatkan KPK sebagai manusia biasa ada kelemahan ada kelebihan. Kelemahan ini melalui pansus yang kita coba kritisi. Bahwa ada wacana ingin membubarkan segala macam, tapi faktanya kan tidak mudah membubarkan KPK ini. Dan itu pun tidak hadir dari partai kita," lanjutnya menuturkan.
Maman mengatakan KPK seperti Lembaga Masyarakat (LSM) dan tak menempatkan diri mereka sebagai institusi penegak hukum. Dirinya menilai jika terus seperti ini, maka KPK kemungkinan akan terdegradasi.
"Anehnya ini selalu saya kritik pada KPK. KPK bukan menempatkan diri sebagai institusi penegak hukum. KPK ini menempatkan diri sebagai institusi hukum yang agak ke LSM-LSM-an. Artinya apa, pendekatannya bukan pendekatan konstitusional. Publik melihat ada yang aneh, dan kalau KPK kayak gini terus justru yang akan terdegradasi KPK-nya," ujar Maman.
Baca juga:
Besok, Golkar gelar rapat internal bahas status tersangka Setnov
KPK dinilai sudah makin maju, tidak takut pada orang-orang 'besar'
Bantah Golkar, Ridwan Kamil tegaskan belum minat masuk parpol dalam waktu dekat
Setya Novanto kembali jadi tersangka, Wasekjen akui internal Golkar bergejolak
Sekjen Golkar dukung Jokowi minta kasus 2 pimpinan KPK disetop jika tak ada bukti
Respons Golkar setelah Setya Novanto kembali jadi tersangka kasus e-KTP
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.