Gubernur Jawa Tengah Ingin Vaksinasi Covid-19 Jangkau Anak Jalanan
Gubernur mengemukakan, strategi jemput bola bisa diterapkan untuk memberikan pelayanan vaksinasi COVID-19 kepada anak-anak yang tidak sekolah seperti anak jalanan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginginkan program vaksinasi COVID-19 menjangkau anak-anak yang tidak bersekolah, termasuk anak-anak jalanan, di semua kabupaten/kota di wilayahnya.
"Saya titip, karena pengertian anak-anak tidak hanya yang sekolah, tapi anak-anak yang juga tidak sekolah, termasuk anak-anak jalanan, maka kami minta tolong kawan-kawan yang punya kepedulian kepada mereka, kumpulkan mereka biar kami nanti yang datang untuk nyuntik," kata Ganjar usai meninjau pelaksanaan vaksinasi pada anak di Kabupaten Boyolali, Rabu.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
Gubernur mengemukakan, strategi jemput bola bisa diterapkan untuk memberikan pelayanan vaksinasi COVID-19 kepada anak-anak yang tidak sekolah seperti anak jalanan.
Selain itu, ia melanjutkan, mobil pelayanan vaksinasi bisa dikerahkan untuk mendukung pelaksanaan pelayanan vaksinasi bagi anak-anak jalanan.
"Kami punya lima mobil vaksin, itu bisa digunakan untuk ini. Selain itu, anak jalanan itu kan ada komunitasnya, maka nanti akan kami ajak untuk berpartisipasi. Kelompok-kelompok masyarakat ini kan keren, mereka yang selama ini mendampingi tahu psikologisnya, dan kami tinggal menyiapkan vaksinasinya," kata dia.
Ganjar mengatakan bahwa pelayanan vaksinasi bagi anak-anak usia enam sampai 11 tahun sampai sekarang masih berlangsung di wilayah Jawa Tengah.
Menurut dia, pemerintah berupaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi pada anak usia enam sampai 11 tahun dengan menyelenggarakan pelayanan vaksinasi di sekolah.
"Itu cara yang paling cepat dan relatif anak-anak tadi juga bergembira menyambut situasi vaksin bersama dengan teman-temannya dan mudah-mudahan capaiannya nanti bisa lebih cepat," katanya.
Saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kota Pekalongan pada 20 Desember 2021, Gubernur mengatakan bahwa jumlah anak usia enam sampai 11 tahun yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah sekitar dua jutaan.
(mdk/ded)