Gubernur Koster Keluarkan Strategi Baru Penanganan Covid-19 di Bali
Dalam kebijakan tersebut, ada 10 poin yang sebagian besar berfokus pada penelusuran kontak erat (tracing) dan isolasi pasien Covid-19.
Gubernur Bali Wayan Koster kembali mengeluarkan strategi kebijakan untuk penanganan Covid-19 di Pulau Bali. Kebijakan itu, diputuskan dalam rapat koordinasi bersama Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak dan Kapolda Bali Irjen Putu Jaya Danu Putra.
Dalam kebijakan tersebut, ada 10 poin yang sebagian besar berfokus pada penelusuran kontak erat (tracing) dan isolasi pasien Covid-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"(Pertama) kontak erat yang harus ditracing dan testing adalah keluarga, tetangga kontak erat dan tempat kerja," kata Koster dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/8).
Selain itu, tenaga swaber dari mahasiswa fakultas kedokteran dan sekolah tinggi ilmu kesehatan di kabupaten masing-masing membantu di puskesmas.
Kemudian, tenaga swaber dari mahasiswa bergabung dengan tim swaber dan tracer dari TNI serta Polri dan bergerak bersama-sama. Lalu, dibentuk beberapa tim sesuai jumlah lokasi yang ditargetkan untuk tracing dan testing di tempat.
"Yang positif, langsung dibawa ke tempat isolasi terpusat yang disediakan di wilayah masing-masing berbasis desa," imbuhnya.
Selanjutnya isolasi terpusat dan kebutuhan yang diperlukan disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten dan Kota, serta Kecamatan dan Desa dengan memanfaatkan fasilitas di kecamatan dan desa seperti balai pelatihan, sekolah dan sejenisnya.
"Dinas Kesehatan menyiapkan tim nakes, yang bertugas keliling isolasi terpusat. Semua, orang yang menjalani isolasi terpusat dilakukan swab PCR pada hari ke 10," ujarnya.
Terakhir, pengecekan data orang yang menjalani isolasi mandiri dilaksanakan oleh tim gabungan yang dipimpin oleh Dandim, Kapolres, BPBD, dan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota.
"Pelaksanaan testing di tempat-tempat kerumunan atau keramian, seperti pasar, terminal dan pusat perbelanjaan oleh tim gabungan, yang dipimpin oleh Dandim, Kapolres, BPBD, dan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota," ujar Koster.
Baca juga:
Prediksi Covid-19 akan Seperti Cacar dan Demam Berdarah
Catatan Merah IDI untuk Menkes: Gagal Tangani Covid-19, Disarankan Mundur
Hidup Berdampingan dengan Covid Bisa Terjadi Jika Herd Immunity Tak Tercapai
Anggota DPR Nilai Perpanjangan PPKM Tiap Pekan Membuat Masyarakat Bingung
Epidemiolog Pertanyakan Roadmap Pemerintah Hidup Berdampingan dengan Covid-19