Gubernur Minta Warga Banten Terdampak Banjir Tetap Waspada
Diterangkan mantan Wali Kota Tangerang dua periode itu, insiden banjir yang cukup besar pada Sabtu (20/2) ini akibat intensitas hujan di hulu yang tinggi. Sehingga aliran kali yang berada di sisi perumahan meluap akibat tidak lagi mampu menampung debit air yang tinggi.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengakui berbagai upaya penanganan banjir yang dilakukan Pemerintah belum optimal. Dia mengimbau masyarakat di Banten, waspada dan tenang, sebab Pemprov Banten juga akan segera menanganinya.
"Tetap waspada, semoga kita semua diberikan keselamatan dan kesehatan," jelas Gubernur Banten Wahidin Halim saat meninjau bencana banjir di Perum Ciledug Indah, Kota Tangerang, didampingi petugas Satpol PP dan BPBD Banten, serta jajaran aparat Polisi dan TNI, Sabtu (20/2).
-
Kapan bencana banjir lumpur terjadi di Tangerang Selatan? Bencana banjir lumpur dikarenakan jebolnya tanggul Situ Gintung yang berlokasi di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi penduduk sekitar.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
Diterangkan mantan Wali Kota Tangerang dua periode itu, insiden banjir yang cukup besar pada Sabtu (20/2) ini akibat intensitas hujan di hulu yang tinggi. Sehingga aliran kali yang berada di sisi perumahan meluap akibat tidak lagi mampu menampung debit air yang tinggi.
"Untuk itu, baik Pemprov, Pemkot dan Pemerintah Pusat sudah melakukan upaya membuat tanggul-tanggul. Untuk penanganan banjir ini kita sedang koordinasi dengan Pemkot Tangerang," ucapnya.
Dia mengakui, Pemerintah Provinsi Banteb bersama dengan Pemerintah Kota Tangerang, telah melakukan berbagai upaya mitigasi atau pencegahan sebelum adanya cuaca ekstrem ini.
"Tetapi tanggul yang sudah kita buat ternyata tetap tidak mampu menahan air karena curah hujan yang memang tinggi sehingga jebol," ucap dia.
Tak hanya itu, pompa yang sudah disiapkan pun juga tidak dapat menghalau naiknya air ke pemukiman warga lantaran debit air yang melebihi kapasitas.
"Dari atas turun, dari bawah naik karena muaranya juga penuh, ya sudah air jadi naik ke pemukiman," ucap Wahidin.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengaku, telah membangun 57 Posko Kesehatan Penanggulangan Banjir. Diantaranya 38 Posko Puskesmas dan 22 Posko Bergerak, yang tersebar di Kota Tangerang.
Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr Liza Puspadewi mengungkapkan posko kesehatan banjir mulai dibangun sejak Sabtu pagi, di seluruh Puskesmas di Kota Tangerang.
Selain itu, Dinkes juga menyebar puluhan posko bergerak, untuk mendekatkan dan memudahkan pelayanan kesehatan, ke titik-titik yang terdampak cukup tinggi.
"Para petugas kesehatan baik tim dokter, perawat hingga apoteker kami kerahkan, dan secara sigap langsung melakukan pelayanan kepada para korban banjir yang membutuhkan bantuan kesehatan. Harapannya, kebutuhan kesehatan para korban banjir cepat tertangani, dan tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkap Liza dalam keterangannya.
Menurut dia, Posko Kesehatan Penanggulangan Banjir akan dibuka 24 jam. Dia juga mewaspadai sejumlah penyakit pasca banjir yang kerap diidap masyarakat, seperti ISPA, diare, demam dan penyakit kulit.
"Tetapi, Dinkes memastikan seluruh petugas kesehatan akan dengan tanggap melayani serta memberikan obat-obatan terbaiknya," ucap dia.
Lisa mengaku, selain posko kesehatan, Dinkes Kota Tangerang, juga telah menyalurkan berbagai bantuan makanan dan minuman ke Posko Bantuan MUI.
Dinkes pun telah mengirimkan bantuan berupa masker dan 245 karton makanan tambahan balita dan ibu hamil, yang disebar di 16 titik posko banjir. Diantaranya, 123 karton atau 10.332 bungkus makanan ibu hamil dan 122 karton atau 3.416 bungkus makanan balita.
"Saya pun mengimbau untuk seluruh korban banjir atau mereka yang mengungsi untuk tetap berusaha menjaga kebersihan dan tetap menggunakan masker. Sama-sama berjuang untuk mengurangi potensi penyebaran virus covid-19 di tengah-tengah kondisi saat ini," ucap dia.
Baca juga:
290 Gardu Distribusi dan 24.338 Pelanggan PLN Terdampak Banjir di Tangerang
Banjir, Jalan Tol Bitung Tangerang Ditutup
Ribuan Korban Banjir di Kota Tangerang Mengungsi
12 RW di Kota Tangerang Terendam Banjir
Banjir Merata di Tangerang Akibat Kali Angke Meluap
Sejumlah Kecamatan di Tangsel Terendam Banjir
Wakil Wali Kota Tangsel
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie meninjau langsung ke lokasi banjir di Kampung Kayu Gede, Serpong Utara, Tangerang Selatan. Dia menegaskan, bahwa kesehatan warga korban banjir menjadi hal utama pasca musibah hari ini.
"Banjirnya luar biasa. Pak RW menyampaikan ke saya itu ada 150 KK terdampak banjir," ucap Wakil wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie di lokasi banjir.
Meski air tinggi muka air masih cukup tinggi, warga Kampung Kayu Gede yang terdampak banjir tersebut, diketahui masih menunggu di rumah masing-masing warga. Walaupun secara swadaya, warga telah membangun posko darurat sementara di rumah warga lain yang tidak terdampak.
Usai melihat lokasi terdampak, Benyamin memastikan bahwa kesehatan warga korban banjir adalah hal utama. Dia juga meminta Dinas terkait, untuk menyiapkan segala kebutuhan peralatan kebersihan bagi warga terdampak banjir.
"Saya sudah instruksikan kepada dinas kesehatan dan puskesmas, mereka harus antisipasi justru banjir ini dan pasca banjir nanti. Saya mintakan ke BPBD dan Dinsos untuk membantu drop bukan makanannya tapi alat pel, sabun dan pewanginya karena harus bersih setelah rumah mereka surut," ucap dia.
Dalam tinjauannya ke lokasi Banjir di Kampung Gede, Benyamin juga mendapati keluarga penyitas Covid-19 yang saat itu tengah menjalani isolasi mandiri. Dia meminta keluarga yang positif itu, untuk melakukan isolasi di lokasi yang telah Pemerintah siapkan.
"Ada dua orang yang sedang isolasi mandiri, Bapaknya dan satu lagi anaknya, bapaknya sudah dibawa ke rumah sakit. Saya sarankan untuk anaknya dirawat di Rumah Lawan Covid-19. Keluarga tersebut, tidak terkena banjir hanya lingkungannya yang banjir," bilang Benyamin.