Gubernur NTT Klaim Pembangunan Geo Park di Pulau Rinca Tak Ganggu Habitat Komodo
"Pembangunan jalan terus, itu kan bagus untuk rakyat, bagus untuk Nusa Tenggara Timur, kan bagus pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pusat," kata Viktor.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sedang membangun salah satu kawasan super prioritas nasional (KSPN) di Loh Buaya, Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur. Pembangunan itu mendapat sorotan karena berdekatan dengan habitat komodo.
Tetapi Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat, menilai pembangunan yang geo park yang ke depan akan diberi nama Jurassic Park itu tidak sama sekali mengganggu habitat komodo. Sebaliknya, kata dia, justru akan melindungi hewan tersebut juga wisatawan yang berkunjung.
-
Dimana Pulau Komodo terletak? Lokasi Pantas Pink ini sendiri berada di bagian selatan Pulau Komodo.
-
Apa saja yang ditawarkan Pulau Komodo? Di lokasi ini, Anda dapat melakukan berbagai kegiatan menarik. Di antaranya yakni berfoto dengan latar belakang pulau cantik, tinggal di kapal pinisi, menyelam, menjajal trekking, dan masih banyak lagi.
-
Siapa saja yang liburan ke Pulau Komodo? Potret Naysila Mirdad dan Gisella Liburan ke Pulau Komodo, Seru Pakai Swimsuit hingga Baju Menyelam
-
Kapan Pulau Komodo mulai populer? Labuan Bajo adalah salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas yang sedang dikembangkan di Indonesia.
-
Apa keunikan yang dimiliki Pantai Pink di Pulau Komodo? Pantai Pink, yang terletak di Pulau Komodo, Indonesia, adalah sebuah pantai yang unik dan menakjubkan karena pasirnya berwarna pink. Pasir pink ini terbentuk dari butiran karang merah yang mencampur dengan pasir putih tradisional, menciptakan pemandangan yang sangat menakjubkan.
"Pembangunan jalan terus, itu kan bagus untuk rakyat, bagus untuk Nusa Tenggara Timur, kan bagus pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pusat," kata Viktor usai memimpin upacara peringatan hari sumpah pemuda, Rabu (28/10) kemarin.
Menurut dia, kondisi Pulau Rinca saat ini sangat berbahaya untuk pengunjung. Sehingga konsep baru nanti akan membuat pengunjung lebih nyaman dan aman.
"Kalau sekarang orang jalan sembarangan kan berbahaya dan segala macam. Dia akan didesain agar manusia itu terpisah dengan Komodo dan yang lainnya, sehingga mereka aman dan Komodo tidak terganggu. Desainnya seperti itu," sambung dia.
Pembangunan Sudah Kantongi Izin Lingkungan
Sebelumnya, ramai diperbincangkan foto seekor komodo mengadang truk pengangkut material proyek di Pulau Rinca. Pembangunan atau penataan ini sudah mendapatkan izin lingkungan. Mengingat, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) melalui Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) yang ditandai dengan penandatanganan kerja sama pada 15 Juli 2020.
Izin Lingkungan Hidup terhadap kegiatan Penataan Kawasan Pulau Rinca di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat telah terbit pada 4 September 2020 berdasarkan Peraturan Menteri LHK No 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup yang telah memperhatikan dampak pembangunan terhadap habitat dan perilaku komodo.
Koordinasi dan konsultasi publik yang intensif terus dilakukan, termasuk dengan para pemangku kepentingan lainnya, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan di lapangan untuk mencegah terjadinya dampak negatif terhadap habitat satwa, khususnya komodo.
Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) memastikan pembangunan di Loh Buaya, Pulau Rinca yang masuk dalam kawasan taman nasional (TN) Komodo dilakukan dengan sangat hati-hati dengan mempertimbangkan keamanan dari satwa Komodo.
Direktur Utama BOPLBF Shana Fatinamengatakan pemerintah sangat peduli terkait pelaksanaan pembangunan di zona pemanfaatan Loh Buaya, Pulau Rinca. Dia memastikan pembangunan proyek tersebut sangat hati-hati dan memperhatikan kelestarian komodo.
"Pembangunan di Loh Buaya dilakukan dengan sangat hati-hati. Setiap pagi dilakukan briefing terkait keamanan dan keselamatan baik untuk para pekerja, dan juga yang paling penting adalah keamanan satwa yang ada di Loh buaya, agar jangan sampai ada satwa terganggu, sangat hati-hati dengan api," katanya. Dilansir Antara, Rabu (28/10).