Gunung Agung kembali erupsi, Moeldoko imbau turis tak panik
Dia menyebut, pemerintah melalui Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) terus memantau dan mendeteksi perubahan fenomena Gunung Agung dengan baik. Informasinya terus diperbarui dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal Purn TNI Moeldoko mengimbau masyarakat tetap tenang dan gelisah atas erupsi Gunung Agung di Bali. Dia mengklaim, deteksi fenomena alam tersebut sudah dilakukan dengan baik.
"Masyarakat harus belajar dari kebiasaan sebuah lingkungan, jadi Gunung Agung mesti diikuti dari waktu ke waktu," kata Moeldoko di Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (3/7/2018).
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kenapa Gunung Agung di Bali dikeramatkan? Gunung Agung merupakan gunung yang dikeramatkan warga Bali, karena ada banyak pantangan yang harus dipatuhi ketika akan mendaki.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Kenapa pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
Dia menyebut, pemerintah melalui Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) terus memantau dan mendeteksi perubahan fenomena Gunung Agung dengan baik. Informasinya terus diperbarui dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
"Untuk itu masyarakat tidak perlu gelisah, turis juga tidak perlu gelisah karena itu kejadian alam yang dideteksi dengan baik, yang bisa dimitigasi dengan baik," tuturnya.
Mantan Panglima TNI itu meminta masyarakat dan wisatawan tidak mudah terpengaruh dengan kabar yang belum jelas kebenarannya. Informasi yang diterima sebaiknya dari sumber terpercaya.
"Sehingga imbauan saya cukup waspada tapi jangan berlebihan, jangan lagi wisatawan terpengaruh dan seterusnya. Karena selama ini membuktikan Gunung Agung kehadirannya juga belum berimplikasi luar biasa," ucap Moeldoko.
Reporter: Nafiez Rambu Rabbani
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Gunung Agung kembali erupsi, ini kata Menteri Sri Mulyani
Bandara Jember dan Banyuwangi ditutup akibat abu vulkanik Gunung Agung
Abu vulkanik Gunung Agung sampai Jember, warga diminta pakai masker
Hari ini Gunung Agung beberapa kali 'batuk' dan gempa
Erupsi Gunung Agung, warga takut pulang dan bertahan di pengungsian