Gunung Merapi Erupsi, Begini Kondisi Jalur Evakuasi Warga
Gunung Merapi mengalami erupsi sejak Sabtu kemarin. Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa memastikan jalur evakuasi dan barak pengungsian dalam kondisi siap, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Gunung Merapi mengalami erupsi sejak Sabtu kemarin. Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa memastikan jalur evakuasi dan barak pengungsian dalam kondisi siap, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
"Jalur evakuasi di semua titik dan juga barak pengungsian di wilayah Sleman saat ini dalam kondisi siap untuk digunakan sewaktu-waktu," kata Danang saat melakukan pemantauan kesiapan penanganan bencana di kawasan lereng Gunung Merapi Sleman, Minggu (12/3). Dikutip dari Antara.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dini hari? Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
-
Mengapa Sarisa Merapi dibentuk? Melimpahnya buah salak menggerakkan Kelompok Wanita Tani Kemiri Edum untuk mendirikan sebuah UMKM bernama Sarisa Merapi di Dusun Kemiri, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Danang Maharsa meminta masyarakat agak tidak perlu terlalu panik, namun diimbau tetap waspada dan tetap berada di jarak aman.
"Masyarakat masih tetap boleh beraktivitas, namun harus berada pada jarak aman Gunung Merapi," katanya.
Terkait aktivitas pariwisata dan perekonomian di sekitar Gunung Merapi, Danang mengatakan bahwa masyarakat masih bisa melakukan kegiatan tersebut juga dengan tetap memperhatikan jarak aman.
"Bagi masyarakat yang beraktivitas di sekitar Gunung Merapi diharapkan bisa turut aktif melaporkan perkembangan aktivitas Gunung Merapi kepada pihak yang berwenang," lanjutnya.
Sedangkan para pelaku wisata, masyarakat, pelaku ekonomi, diharapkan terus meningkatkan kewaspadaan dan komunikasinya dengan fasilitas apapun, baik dengan HT, HP, dan lainnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan, mengatakan, pihaknya telah membuat rencana kontinjensi dampak erupsi ini dengan jarak sejauh 9 kilometer dari kawah Gunung Merapi.
Dengan begitu, maka ada tujuh kelurahan yang masuk dalam radius tersebut, di antaranya Glagaharjo, Kepuharjo, Umbulharjo di Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan, Kelurahan Purwobinangun, Hargobinangun di Kapanewon Pakem serta Kelurahan Girikerto dan Wonokerto di Kapanewon Turi.
"Kalau BPTTKG sudah menyampaikan bahayanya 9 kilometer, maka kami sudah punya skenario tujuh desa teratas ini akan dilakukan evakuasi. Tapi selama itu belum, maka belum kami lakukan evakuasi," katanya.
BPBD Sleman telah menyiapkan sebanyak 32 titik pengungsian. Setiap padukuhan yang ada di tujuh kelurahan teratas juga telah dibekali SOP terkait skenario evakuasi jika terjadi hal yang membahayakan warga.
Kepala BPTTKG Agus Budi Santoso mengatakan bahwa Gunung Merapi mengalami erupsi secara signifikan sejak Sabtu (11/3) hingga Minggu siang, yakni sebanyak 52 kali.
Meski begitu, menurutnya erupsi Gunung Merapi sudah terjadi secara terus menerus sejak 4 Januari 2021.
"Jika dikatakan Gunung Merapi erupsi hari Sabtu kemarin, iya benar. Tapi sebenarnya Merapi erupsi sudah dua tahun lebih, yakni sejak 4 Januari 2021, dan status siaganya pada 5 November 2020," katanya.
Ia juga berharap para pemangku kepentingan dapat menyikapi erupsi ini secara proporsional agar tidak terjadi panik yang berlebihan di masyarakat. Masyarakat juga masih bisa beraktivitas seperti biasa di luar zona bahaya erupsi Gunung Merapi.
"Sebab Merapi ini juga mempunyai sisi manfaatnya bagi masyarakat, baik itu pariwisata, perekonomian, pertanian, dan lainnya," katanya.
(mdk/cob)