Guru dan Siswa Terpapar Covid-19, Dua SD di Garut Ditutup
Belasan guru dan siswa dari dua sekolah dasar (SD) di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat diketahui terpapar Covid-19. Kejadian ini membuat pembelajaran tatap muka (PTM) di dua sekolah itu ditutup sementara.
Belasan guru dan siswa dari dua sekolah dasar (SD) di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat diketahui terpapar Covid-19. Kejadian ini membuat pembelajaran tatap muka (PTM) di dua sekolah itu ditutup sementara.
"Berdasarkan laporan terakhir yang diterima ada 13 orang yang terkonfirmasi positif dari dua sekolah dasar di Kecamatan Cibalong itu. Delapan orang adalah siswa dan lima orang merupakan guru. Hari ini kami masih dilakukan tracing dan testing," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani, Kamis (10/2).
-
Siapa yang sedang 'PDKT' di sekolah? Malu-Malu tapi Lucu, Potret Rayyanza dan Kamya Anak Fitri Tropica 'PDKT' di Sekolah Saat sedang belajar di kelas, Rayyanza dan Kamya terlihat duduk berdekatan, dengan Kamya sesekali memegang tangan Rayyanza di sampingnya.
-
Kenapa PKL penting di Sekolah Menengah Kejuruan? PKL adalah kegiatan implementasi yang diberikan kepada siswa SMK agar bisa mendapatkan berbagai manfaat.
-
Siapa yang pindah sekolah? Melansir dari akun fristymayangdewi, seorang siswa bernama Ucok terpaksa pindah sekolah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dunia.
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
-
Di mana Sekolah Gendhis? Sekolah Gendhis berada di Magelang, Jawa Tengah.
-
Kenapa kelas BPJS dihapus? Irsan mengatakan, untuk penyesuaian iuran ini masih perlu diskusi lebih lanjut.
Leli mengungkapkan, terungkapnya kasus Covid-19 di dua sekolah dasar itu berawal dari adanya seorang siswa yang mengalami gejala Covid-19. Saat dilakukan pemeriksaan dan pengetesan, ternyata siswa itu terkonfirmasi positif Covid-19.
Menyebar ke Keluarga dan Tetangga
Dengan temuan itu, tim surveilans langsung melakukan penelusuran terhadap kontak erat. "Hasilnya, ditemukan tambahan kasus di lingkungan keluarga dan sekolah siswa itu," ungkapnya.
Virus corona dari siswa itu diduga sudah cukup menyebar. Tidak hanya di lingkungan sekolah, keluarga hingga tetangga juga sudah tertular. Tidak tertutup kemungkinan penyebarannya semakin meluas.
"Untuk kegiatan pembelajaran tatap muka di dua sekolah itu dihentikan sementara selama 15 hari. Dalam kurun waktu tersebut, petugas akan melakukan penelusuran dan lingkungan sekolah akan disterilkan," ucapnya.
Klaster Sekolah di Tasikmalaya
Kasus Covid-19 di lingkungan sekolah diketahui tidak hanya ditemukan di Kabupaten Garut. Di Kota Tasikmalaya, sudah terdapat beberapa kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk menghentikan pelaksanaan PTM di sekolah apabila terdapat kasus Covid-19.
Dia menjelaskan, penghentian PTM hanya dilakukan selama lima hari. "Itu untuk dibersihkan lingkungannya, sambil kami melakukan tracing," pungkasnya.
(mdk/yan)