Guru Pesantren di Bandung Punya Basecamp untuk Santri yang Dihamili dan Melahirkan
Bidan yang menangani sempat menaruh curiga, sebab korban datang melahirkan tanpa didampingi suaminya. Korban dan temannya hanya mengaku bila suaminya saat ini sedang dinas di luar kota.
Korban-korban guru pesantren di Bandung Herry Wirawan yang tengah hamil dipisahkan lokasi dengan para santri lainnya. Pengacara dari LBH Serikat Petani Pasundan, Yudi Kurnia menyatakan Herry memiliki dua lokasi yang berbeda antara lokasi asrama, sekolah dan lokasi khusus atau disebut basecamp.
Lokasi khusus tersebut ditempati untuk para korban yang hamil dan telah melahirkan hingga kondisinya pulih kembali.
-
Siapa yang bisa membantu anak agar betah di pesantren? Berikut kumpulan doa ampuh agar anak betah di pondok pesantren, dilansir dari laman Dream:
-
Bagaimana cara agar anak betah di pondok pesantren? Ada berbagai strategi yang bisa dilakukan oleh orang tua dan pihak pesantren untuk membantu anak beradaptasi dan merasa lebih diterima di pesantren.
-
Apa saja yang bisa dilakukan untuk membantu anak agar betah di pesantren? Salah satunya dengan memanjatkan doa ampun agar anak betah di pondok pesantren berikut ini.
-
Kenapa orang tua memilih untuk menyekolahkan anak di pesantren? Pesantren dipilih oleh beberapa orang tua agar sang anak mendapatkan pendidikan formal, sekaligus agama. Pesantren di Indonesia sudah diakui sebagai institusi dengan metode pembelajaran agama yang baik di dunia. Para santri secara intens belajar ilmu agama pada kiai dan ulama yang benar-benar mumpuni.
-
Apa yang dilakukan pengasuh pondok pesantren terhadap para santriwati? Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya. Pencabulan itu diketahui sudah dilakukan oleh terduga pelaku sejak dua tahun terakhir. Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
"Jadi ada dua tempat di situ ada tempat menginap dan sekolah yang di Cibiru itu. Dan satu lagi di Cibiru Hilir yang di Cileunyi itu basecamp untuk orang yang sudah melahirkan ngurus anak di situ, beda tempat," kata Yudi saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (12/12).
Saat akan melahirkan, Herry akan meminta salah satu santriwatinya untuk mengantarkan korban ke bidan terdekat dan dipesankan transportasi online. Bidan yang menangani sempat menaruh curiga, sebab korban datang melahirkan tanpa didampingi suaminya. Korban dan temannya hanya mengaku bila suaminya saat ini sedang dinas di luar kota.
"Saat melahirkan itu diantar sama temannya bukan diantar sama si pelaku cuma kayak disuruh ke warung saja kamu antarin dia mau melahirkan," ujar Yudi.
Herry juga sempat ditanyai oleh keluarganya terkait adanya anak-anak di tempatnya mengajar. Dia berdalih bayi dan beberapa balita merupakan anak yatim piatu yang diasuh di pesantrennya.
"Padahal anak santri dan anak dia dibilang ke yang lain itu anak pungut seolah-olah itu jadi panti asuhan nya di basecamp," ucapnya.
Reporter: Ika Difianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kronologi Pengakuan Korban Aksi Bejat Guru Pesantren di Bandung
Cegah Pemerkosaan, Komisi VIII Dukung Kemenag Investigasi Seluruh Pesantren
Ketua DPD Kecam Pelecehan Seksual dan Pemerkosaan di Pondok Pesantren
Longsor Terjang Pesantren di Lebak, Seorang Santri Meninggal Tertimpa Batu Cadas
Kemenag: Pesantren Tempat Paling Tepat untuk Mendidik Anak Bangsa