Guru SMPN 3 yang cabuli siswinya masih aktif mengajar
Subarno mengakui jika dirinya tak menaruh curiga terhadap ER.
Kepala SMPN 3 Manggarai Utara, Jakarta Selatan Subarno mengakui jika ER, guru yang dipolisikan atas kasus pencabulan terhadap siswinta inisial NS mengajar di tempat sekolahnya bernaung. ER merupakan guru bahasa inggris di sekolah tersebut.
Sayangnya, hingga saat ini guru tersebut masih tercatat sebagai karyawan aktif di sekolah yang Subarno pimpin.
-
Apa perbuatan bejat yang dilakukan guru tersebut? Perbuatan pelecehan itu dilakukan pelaku pada saat jam pelajaran di lingkungan sekolah. Dia mengimingi-imingi korban dengan uang"Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang," jelasnya.
-
Kapan Moeljadi gugur di halaman sekolah SMP 2 Madiun? Moeljadi terbunuh pada 21 September 1948, Agresi Militer Belanda II Pada 19 Desember 1948 muncul Agresi Militar Belanda II.
-
Kapan SMPN 5 Bandung menjadi penjara? Sekolah ini kemudian beralih fungsi setelah masuk kolonial Jepang. Tekanan yang kuat terhadap rakyat Indonesia dan penjajah Belanda, membuat bangsa Eropa kalah.Mereka banyak dipersekusi oleh tentara Jepang, termasuk dipenjarakan. Bangunan SMPN 5 ini menjadi salah satu lokasi penjara bagi bangsa Eropa Belanda yang terjebak di Indonesia.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Hari Guru Nasional diperingati? 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
"Beliau pun masih mengajar, masih tetap aktif," ujar Subarno kepada wartawan di SMPN 3, Jakarta Selatan, Jumat (18/3).
Subarno mengakui jika dirinya tak menaruh curiga terhadap ER. Sebab, ia mengenal ER sebagai pribadi yang baik.
"Ini laporan baru pertama. Sebelumnya tak ada laporan tentangnya (ER). Saya pun tak ada kecurigaan apa-apa dengan beliau, karena baik-baik saja, tak seperti yang dituduhkan. Bukan saya membela, saya bicara apa adanya saja. Beliau pun masih mengajar, masih tetap aktif," pungkasnya.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Purwanta mengatakan pihaknya masih merampungkan BAP kasus tersebut.
"Kita masih tunggu hasil BAP, nanti setelah itu akan kita tindak lanjuti, kita masih telusuri, kan kemarin ayahnya sudah di BAP," singkatnya.
Diketahui sebelumnya, seorang siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Manggarai, Jakarta Selatan, berinisial NS (14) diduga mengalami tindakan pelecehan seksual oleh seorang oknum guru bahasa inggris berinisial ER pada Kamis, 3 Maret 2016.
Karena tak tahan dengan perlakuan sang guru, NS melaporkan EW ke Polres Jakarta Selatan didampingi ayahnya, Sansi dan pengacara mereka Agung Mattauch.
"Kalau pengakuan kepada saya pada tanggal 3 Maret kemarin. Di mana putri saya ke sekolah karena datang telat, hukuman wajar sudah dijalani tapi ada hukuman lain oleh si predator kepada anak saya dan anak saya lari ke Polres Jakarta Timur," kata Sansi kepada wartawan di Polres Jakarta Selatan, Kamis (17/3).
Karena bukan wilayah hukum Polres Jakarta Timur, Sansi melaporkan hal ini ke Polres Jaksel. Perlakuan EW pun terungkap di depan polisi. Mawar mengaku sudah mendapat pelecehan sejak Juli 2015.
"Kalau pengakuan sebelumnya anak saya mau dilihat badan bagusnya dan disuruh buka jilababnya lalu anak saya kabur ke Polres Jakarta Timur. Dari Polres Jaktim ke Polres Jaksel karena wilayah Jaksel. Baru terungkap kalau anak saya mengalami pencabulan pada bulan Juli atau perbuatan pelecehan. Sentuhan, rabaan sampai perkataan berbuat seks," terang dia.
Mawar mengaku selama itu dia mendapat ancaman dari EW sehingga dia menutupi itu dari keluarga dan teman-temannya.
"Ada ancaman-ancaman. Ada omongan di ruang staf guru tidak ada CCTV kita bebas mau apa aja. Terus ada ucapan tidak akan naik kelas dan dapat nilai bagus," pungkas dia.
(mdk/rhm)