Gus Yahya soal Permintaan Maaf Jokowi: Pemimpin yang Baik
Sebagai seorang manusia, setiap pemimpin tentu memiliki kesalahan dan kekurangan.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf yang akrab disapa Gus Yahya menilai permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada seluruh masyarakat di akhir masa jabatannya menunjukkannya sebagai pemimpin yang baik.
"Pak Jokowi pemimpin yang baik, saya kira seperti itu. Setelah akhir masa jabatan, mohon maaf kalau ada kesalahan," katanya, usai pelantikan jajaran pengurus PWNU Jawa Tengah di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Sabtu (3/8).
Menurut dia, sebagai sebuah kewajaran bagi setiap orang yang mengemban sebuah jabatan sebagai amanah, termasuk dirinya jika di akhir jabatan juga akan meminta maaf atas segala kesalahan dan kekurangan.
Sebagai seorang manusia, kata dia, setiap pemimpin tentu memiliki kesalahan dan kekurangan, tetapi tidak kemudian menutupi kebaikan dan manfaat yang dilakukan selama masa kepemimpinannya, termasuk Jokowi.
"Tentu saja lepas dari apapun kekurangannya, kita berterima kasih pada Pak Jokowi karena sudah melakukan banyak hal besar yang akan bermanfaat jangka panjang bagi bangsa dan negara ini," jelasnya.
Mengenai permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia, diakuinya, memang masih banyak, dan menjadi tugas bagi mereka yang melanjutkan kepemimpinan untuk menyelesaikan persoalan yang tersisa, termasuk generasi yang akan datang.
"Memang jelas masalah enggak akan habis habis, sampai kapapun juga, ya itu tugas dari orang orang yang melanjutkan kepemimpinan itu untuk menyelesaikan semua masalah yang tersisa, termasuk kita semua ini," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
"Kita harus ikut berjuang karena ini bukan hanya urusan pemerintah saja, kepentingan pemerintah saja, tapi kepentingan seluruh bangsa ini," pungkas Gus Yahya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan permohonan maaf atas segala salah dan khilaf dalam menjalankan amanah sebagai Presiden RI yang diungkapkannya saat acara Dzikir dan Doa Kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/9) malam.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga mengatasnamakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk memohon maaf di hadapan ribuan undangan pada acara pembuka yang memulai rangkaian kegiatan Bulan Kemerdekaan menjelang HUT ke-79 RI tersebut.
Presiden menyadari bahwa sebagai manusia tentunya mereka berdua tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak. Kepala Negara dan Wapres mengungkapkan bahwa keduanya tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak.
"Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya milik Allah, Kerajaan Langit dan Bumi serta apapun yang ada di dalamnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," kata Presiden.
- Pak RT di Sleman Ubah Lahan Terbengkalai Penuh Sampah Jadi Kebun Sayur Bersama Warga, Beri Dampak Ekonomi hingga Lingkungan
- Nostalgia Kolonel Edward Sitorus, Sambangi Rumah Pertama saat Perwira Seksi Logistik 'Di Sini Saya Mengubur Ari-Ari Anak Pertama'
- Kamis, DPR Sahkan RUU Wantimpres dan RUU Kementerian Negara pada Paripurna
- Viral Usai Bertemu Ridwan Kamil di Lampu Merah, Begini Kabar Terbaru Sepasang Kekasih yang Kini Resmi Menikah
- Resmikan Kantor FIBA di Indonesia, Jokowi Harap Lahirkan Banyak Atlet Berprestasi
Berita Terpopuler
-
Resmikan Kantor FIBA di Indonesia, Jokowi Harap Lahirkan Banyak Atlet Berprestasi
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Jokowi Tegaskan Bukan Ekspor Pasir Laut yang Dibuka, Tapi Sedimen
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Jokowi Minta Masalah Kadin Diselesaikan di Internal: Jangan Bola Panasnya Disorong ke Saya
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Arsjad Rasjid Minta Bantuan Jokowi Atasi Kisruh Pengangkatan Anindya Bakrie Sebagai Ketua Kadin
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Pimpinan KPK 'Curhat' Sulit Bertemu Jokowi, Istana Jelaskan Alasannya
merdeka.com 16 Sep 2024