Habibie: Antara iman taqwa dengan ilmu pengetahuan harus disetarakan
“Tiap hari saya salat, di situ saya menemukan ketenangan, membersihkan pikiran,” kata BJ Habibie.
Bagi Bacharuddin Jusuf Habibie, setiap ibu harus punya wawasan yang luas. Sebab dengan demikian sang anak bisa disuapi edukasi semenjak dini. Edukasi yang ditularkan ke anak bukan hanya seputar ilmu pengetahuan saja. Lebih dari itu, sang ibu ada baiknya juga memberi asupan pengetahuan beragama. Tentu diiringi pula dengan pengetahuan berbudaya.
Memang bagi BJ Habibie, pengertian untuk Iptek di sekolah akan ditingkatkan. Sehingga proses pendidikan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia usaha. Hal paling dini yang bagi BJ Habibie layak ditularkan pada anak ialah salat. Dari sana BJ Habibie kerap mendapat ketenangan yang sejuk.
“Tiap hari saya salat, di situ saya menemukan ketenangan, membersihkan pikiran,” kata BJ Habibie seperti dikutip dari buku Total habibie; Kecil tapi Otak Semua, A Makmur Makka.
Menurutnya gerakan dalam salat itu merupakan cara bagi pikiran untuk memperbaiki tubuh. Ketika salat, kita selalu ke bawah. Kata BJ Habibie, pada waktu itu darah bersirkulasi ke kepala, maka otak mendapatkan aliran darah. Oleh karenanya sewaktu sujud, biasanya dia lakukan agak lama, sekitar satu menit. Setelah salat, dampak baiknya tubuh akan merasa fresh.
“Karena pengaruh salat secara tidak langsung membersihkan otak dari pikiran yang rumit dan macam-macam,” ungkapnya.
Baginya dengan salat lima kali sehari, tahajjud, dan lain-lain manusia tidak hanya diisi secara biotek atas kalori, protein, karbohidrat, dan gula. Akan tetapi dirasuki energi rohani.
“Isi baterai yang paling besar adalah pada bulan Ramadan,” imbuhnya.