Hadapi Siklus Tahunan Anak Ular Kobra, Masyarakat Dianjurkan Lakukan Hal Ini
Bulan November hingga Januari merupakan bulan di mana telur kobra mulai menetas. Sehingga populasi kobra cenderung meningkat.
Bulan November hingga Januari merupakan bulan di mana telur kobra mulai menetas. Sehingga populasi kobra cenderung meningkat.
Pawang Ular dari Tabu Rescue Snake, Erwandi Elang Supriadi atau akrab disapa Elang mengatakan, karakteristik ular yang masih anakan atau bayi kobra cenderung tak ditangkap bagi sebagian besar orang. Untuk itu diperlukan keahlian yang khusus.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Apa prakiraan cuaca di Jakarta hari ini? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
"Sebenarnya ular cenderung menghindari manusia, ular akan menggigit apabila merasa terancam ataupun diganggu," kata Elang dalam keterangan tulis yang dikutip pada Minggu (15/11).
Elang menyarankan sejumlah hal guna mengantisipasi masa lonjakan populasi bayi ular di beberapa bulan ke depan.
Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah ular kobra bersarang:
Pertama Elang menyarankan agar masyarakat menghindari adanya tumpukan barang bekas di area rumah. Tumpukan barang bekas seperti kayu, kertas, dus, batu, serta perabotan rumah tangga yang tak terpakai, disebut kerap sekali dijadikan tempat bersembunyi para ular. Bahkan tak jarang dijadikan sarang untuk berkembang biak.
Kedua, Elang mengimbau agar menutup lubang di sekitar pemukiman atau pun perusahaan.
"Tutup lubang yang terbuka karena dapat dijadikan akses ular untuk mengejar mangsanya seperti tikus, bahkan dapat dijadikan akses ular untuk masuk ke dalam halaman dari luar serta dapat dijadikan untuk menetaskan telurnya," kata dia.
Hal ini patut dimaklumi mengingat ular merupakan hewan yang tak mampu membuat lubang.
Ketiga Elang menyarankan supaya rerumputan tak boleh terlalu tinggi. Rumput yang tinggi dapat menjadi tempat bagi ular untuk bersembunyi.
Tumpukan potongan rumput juga tak luput dari incaran bagi ular untuk bersembunyi. Elang menyarankan agar menyingkirkan tumpukan rerumputan atau dedaunan dari area rumah maupun pekarangan.
"Alangkah baiknya bekas potongan rumput atau alang-alang tersebut langsung dibuang atau ditimbun di lubang yang dalam agar tidak dijadikan tempat ular menetap dan bersembunyi," pesannya.
Saluran air juga kerap digunakan ular sebagai akses masuk ke dalam area rumah. Untuk itu, Elang mengimbau sebaiknya saluran air ditutup dengan kawat nyamuk yang kuat.
"Sehingga kita dapat menutup akses ular untuk masuk ke dalam dari luar," katanya.
Selain melalui lubang, ular juga kerap masuk melalui pintu serta jendela di rumah. Oleh karenanya pintu maupun jendela sebaiknya tidak selalu terbuka.
"Apabila pintu tidak rapat dengan ubin agar diberikan media agar rapat dengan ubin. Jendela sebaiknya diberikan teralis serta kawat nyamuk yang kuat apabila terbuka akan aman," imbau Elang.
Elang menyebut, sepatu juga dapat dijadikan tempat ular untuk bersembunyi. Oleh karenanya, sebaiknya sepatu ditaruh di dalam ruangan.
"Dan posisi taruhnya terbalik sehingga tidak dapat dijadikan ular mengumpat dan sangat berbahaya sekali apabila ketika memakai sepatu ada ular di dalamnya," pinta Elang.
Mitos Ular Takut Garam
Selama ini banyak berkembang di masyarakat anggapan bahwa rumah yang ditaburi garam akan terhindar dari ular. Hal itu dibantah oleh Elang yang menganggap bahwa hal itu hanya mitos. Pasalnya ular itu memiliki sisik, di mana sisik tersebut resistan dari air.
"Ular bersisik bukan berlendir, karena sisik ular itu bahannya sama dengan bahan kuku manusia (waterproof) jadi tidak terpengaruh oleh garam. Kamper juga tidak berpengaruh karena kamper tidak memiliki bau yang menyengat dan untuk tubuh ular tidak berpengaruh," tegasnya.
Elang justru menyarankan supaya memberikan ruangan atau rumah penerangan yang cukup. Pasalnya ular cenderung menghindari tempat yang dengan intensitas paparan cahaya tinggi.
"Beri penerangan yang cukup di sekitar tempat anda. Ular lebih cenderung suka ditempati yang gelap dan ular tidak suka yang terang, sebaiknya diberikan penerangan yang cukup di titik yang gelap agar ular tidak menetap dan berdiam diri," pesan Elang.
Terakhir, Elang berpesan apabila rumah warga kedapatan ditemukan ular, bisa segera menghubungi petugas Tabu Rescue Snake di nomor 087776234960.
"Apabila kedatangan ular segera hubungi call center Tabu Rescue Snake di 087776234960, siap membantu 24 di Jabodetabek dan sekitarnya," pungkasnya.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)