Hadiri Undangan Acara Adat Empat Suku, Bupati TTU Raymundus Dicegat dan Dimaki-maki
Raymundus diadang dan dimaki-maki oleh Tim Sukses dan Pengurus Partai Pendukung diduga dari Paket Fresh (Hendrikus Frengky Saunoah-Amandus Nahas).
Kejadian tidak menyenangkan dialami Bupati Timor Tengah Utara, Raymundus Sau Fernandez ketika menghadiri undangan adat dari masyarakat desa Oeolo, Kecamatan Musi, Minggu, (06/12). Raymundus diadang dan dimaki-maki oleh Tim Sukses dan Pengurus Partai Pendukung diduga dari Paket Fresh (Hendrikus Frengky Saunoah-Amandus Nahas).
Raymundus mengatakan, kehadirannya di Oeolo untuk menghadiri undangan adat empat suku di sana. Empat suku ini adalah Suku Naif, Moensaku, Anunut dan Suku Moensaku. Sebelum ke Oeolo, dirinya sempat ke Oetulu untuk nyekar ke makam nenek moyangnya, namun karena hujan, agenda nyekar tersebut tidak dilakukan.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
"Saya baru pulang dari Oetulu. Saat berada di Oetulu, hujan lebat sehingga kami tidak jadi ke kubur. Karena hujan tak kunjung reda kami kemudian memilih kembali dan singgah di Oeolo untuk memenuhi undangan dari keluarga besar suku Opat, yang sedang melakukan ritual adat di kampung tersebut," kata Raymundus kepada wartawan, Senin (7/12)
Tiba di rumah adat suku Opat, keluarga kemudian mengambil sopi dan sirih pinang sesuai tradisi masyarakat setempat, dengan maksud pemerintah bisa memperhatikan empat buah rumah yang berada di desa Oeolo, yang rubuh akibat diterjang angin puting beliung minggu lalu.
Menurut Raymundus, pertemuan tersebut dihadiri juga oleh pemerintah desa, BPD serta pihak Panwas kecamatan. "Saya meminta mereka untuk mendata lagi rumah-rumah yang rubuh, agar jangan sampai ada yang tertinggal dan mereka menyanggupi untuk mengantar data-datanya hari ini juga supaya secepatnya dikasih bantuan pemerintah," urainya.
"Setelah selesai melakukan tatap muka kami kemudian diundang untuk makan dan pada saat makan, saya melihat sebuah mobil kijang innova dengan plat nomor DH 55 yang saya ketahui bahwa itu adalah mobil milik Pak Frengky Saunoah, yang memuat John Pandak, Frits Soru, Nero dan Kuncoro. Ketika turun dari mobil mereka langsung berteriak 'bubar, bubar, bubar, datang putar balik apa lagi di sini, pembohong, penipu'," jelas Raymundus.
Masyarakat yang mendengar teriakan dari sekelompok orang tersebut sontak kaget dan bergerak cepat menghampiri mereka. Di saat yang sama ada juga Panwas yang keluar dan bertemu dengan mereka untuk menjelaskan maksud pertemuan tersebut, karena menduga terjadi pertemuan politik. Padahal ini hajatan keluarga.
Ketika panwas memberi penjelasan bahwa bukan pertemuan politik melainkan kunjungan kerja pemerintah, sekelompok orang tersebut malah tidak menerima, bahkan salah satu dari mereka yang bernama Nero mendorong panwas perempuan. "Kejadian inilah yang memancing emosi warga sehingga sempat terjadi insiden yang saya tidak tahu secara pasti insidennya seperti apa," ungkap Raymundus.
Raymundus meminta masyarakat agar tidak terprovokasi. Seorang warga kemudian menelepon polisi untuk mengamankan lokasi kejadian.
"Kami kemudian bergerak pulang ke Kefa dan setibanya kami di Oelneke, mobil saya dilempari batu oleh oknum tak dikenal. Selain mobil saya, mobil milik adik Dolfus Sonbay juga dilempari dengan batu dan parang dan barang bukti berupa batu dan parang tersebut masih ada di atas mobil Dolfus Sonbay," tambahnya.
Raymundus menambahkan, saat melanjutkan perjalanan pihaknya berpapasan dengan mobil yang dikendarai oleh Charli Baker dan terjadi kesalahpahaman, sehingga dirinya meminta kabag Ops Polres Timor Tengah Utara agar mobil tersebut dikawal dan dibawa ke kantor polisi untuk dilakukan klarifikasi lalu berdamai.
Raymundus juga membantah telah melakukan kekerasan fisik terhadap seseorang dalam kejadian itu. Terkait video yang diviralkan di media sosial yang menyebut bahwa bupati Raymundus Sau Fernandes melakukan kekerasan fisik, tidak benar.
"Video itu tidak benar. Saya tidak melihat Judith di lokasi kejadian. Kalaupun dia ada mungkin dia melakukan rekaman video dari tempat gelap. Kalau memang benar saya melakukan penganiayaan terhadap salah satu warga sebagaimana yang disebut Judith dalam video itu, tentu orang tersebut sudah lapor polisi," jelas Raymundus.
Terkait video tersebut, Raymundus akan menempuh jalur hukum dengan melaporkan akun facebook bernama Jude Lorenzo Taolin yang pertama menyebarkan. "Saya akan tempuh jalur hukum. Karena informasi yang disampaikan oleh Judith melalui media sosial terkesan sangat provokatif dan tendensius. Video itu menyebut nama saya, Pa Hen Bana dan Pa Goris Bana dan beberapa nama lain. Saya akan jadikan video itu sebagai bukti bahwa Judith Taolin menyebar berita bohong dan tidak benar," terangnya.
Salah satu saksi mata Le Ray yang berada di tempat kejadian mengatakan, situasi masih aman berlangsung dialog dengan para tetua adat dan masyarakat Oeolo. Situasi berubah ketika ada dua mobil yang ditumpangi oleh tim sukses paket Fresh. Ia menyebut tim sukses itu adalah Jhon Pandak, Nero, Kuncoro, Rio Tatengkeng dan beberapa orang lainnya.
"Habis acara adat kami makan dengan orang tua di Lopo. Tiba-tiba ada dua oto (mobil) dari tim sukses paket Fresh. Mereka terus meneriaki pak Bupati putar balek, penipu dan sebutan lainnya yang memprovokasi pak Bupati," kata Le Ray.
Karena mereka terus melakukan provokasi, Ia memutuskan untuk menemui mereka untuk memberikan penjelasan terkait kehadiran Bupati Timor Tengah Utara di Oeolo. "Saya sempat keluar tegur, siapa yang tipu? Datang ini teriak dalam kapasitas apa. Karena kami datang di sini bukan kampanye hanya acara adat. Di dalam juga ada Panwas juga. Pak Bupati tidak datang kampanye dan tidak membawa pasangan calon untuk berkampanye," jelas Le Ray.
Meski sudah memberikan penjelasan, sekelompok orang itu tetap tidak mau bergeser dari lokasi pertemuan Bupati dan para tetua adat. Malah terus melakukan provokasi.
"Karena mereka bikin kacau penduduk setempat marah dan usir mereka. Karena mereka melawan masyarakat akhirnya ada kericuhan dengan mereka. Beberapa dari mereka lari tunggang langgang meninggalkan mobil," jelasnya.
Menurut El Ray, pada saat kericuhan bupati tidak terlibat karena masih bersama masyarakat dan tetua adat. Bupati kata dia tidak keluar dan duduk makan sirih bersama tetua adat. Kericuhan tim sukses Fresh bersama masyarakat dan pemuda setempat itu karena sudah mengganggu ketertiban dalam kampung.
Kasat Reskrim Polres Timor Tengah Utara, AKP Sujud Alif Yulamlam menjelaskan, terkait persoalan yang menimpa Bupati Raymundus Sau Fernandez di Desa Oeolo, pihaknya sedang mendalami untuk mengetahui secara jelas kronologi kejadian. "Akan diberikan keterangan lanjutan jika masalah ini sudah ada perkembangan," jelasnya.
Bupati Raymundus sudah dua periode menjabat dan tidak bisa mencalonkan lagi. Dalam Pilkada TTU 2020, istrinya Kristiana Muki maju bersama Yosef Tanu diusung Partai Demokrat dan beberapa partai lainnya.
Dua pasangan lainnya adalah Frengky Saunoah-Amandus Nahas yang diusung PDIP, serta pasangan David Juandi-Eusabius Binsasi yang dicalonkan oleh Partai Golkar.
(mdk/bal)