Hamka Haq sebut sikap MUI soal Ahok bukan fatwa, tapi pendapat
Hamka Haq sebut sikap MUI soal Ahok bukan fatwa, tapi pendapat. Ketua Umum Baitul Muslimin Hamka Haq menilai, sikap MUI soal Basuki T Purnama (Ahok) yang menistakan agama bukan sebuah fatwa. Menurut dia, sikap MUI itu justru yang memicu adanya demo ratusan ribu umat muslim pada 4 November lalu.
Ketua Umum Baitul Muslimin Hamka Haq menilai, sikap MUI soal Basuki T Purnama (Ahok) yang menistakan agama bukan sebuah fatwa. Menurut dia, sikap MUI itu justru yang memicu adanya demo ratusan ribu umat muslim pada 4 November lalu.
"Yang dibilang fatwa MUI sebenarnya bukan fatwa tapi pendapat namun yang beredar (di masyarakat) fatwa," ujar Hamka dalam diskusi dengan topik 'Ahok dan Tuduhan Penodaan Agama: Kasus Agama Apa Politik?' di Rumah Lembang, Jl Lembang No 25-27, Jakarta Pusat, Selasa (15/11).
Menurut Hamka, sejatinya fatwa MUI dikeluarkan setelah melakukan pertimbangan dengan melibatkan pihak yang diduga menistakan Islam. Misalnya, memanggil Ahok untuk dimintai penjelasan terkait alasan menyinggung Surah Al Maidah ayat 51 di hadapan warga Kepulauan Seribu.
"Fatwa harus dikeluarkan berdasarkan pertimbangan. Sekarang ada laporan bahwa Ahok menistakan agama, tapi Ahok tidak pernah dipanggil (oleh MUI). Harusnya Ahok dipanggil, apa ucapanmu? Kenapa sampai begini? Baru kesimpulan, tapi ini kan tidak ada kesimpulan," jelas Hamka.
Dia menilai, pendapat yang dikeluarkan MUI kemudian memicu aksi 4 November 2016 di depan Istana Merdeka sehingga berujung ricuh. Aksi itu dianggap menekan pemerintah dan penegak hukum agar menjerat Ahok dengan pasal 156a KUHP yang bersumber dari Penetapan Presiden no 1 tahun 1965 tentang pencegahan penyalahgunaan dan atau penodaan agama.
"(Karena sudah memicu konflik) Harus dicari siapa yang mengedarkan itu fatwa. Bachtiar Nasir (Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa-MUI) sendiri salah paham, beda pendapat dengan fatwa," tandas dia.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana menurut Gibran soal pernyataan Hasto yang menuding Jokowi mengambil alih kepemimpinan PDIP? Wali Kota Solo juga menepis pernyataan Hasto yang menuding Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dan mengincar kursi ketua umum DPP PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri. "Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu," ungkapnya.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.
-
Kenapa Ahok menahan Yosafat saat meniup lilin? Ahok lalu menahan Yosafat agar tidak ikut meniup lilin pada ulang tahun adiknya.
Baca juga:
Politisi PDIP sebut polemik kasus Ahok dipolitisir
Politisi PDIP desak pemerintah nyatakan kasus Ahok bukan murni agama
Ahok dan 'pagar betis' kader PDIP di tengah penolakan warga Ciracas
Masinton: PDIP tetap kokoh pada keputusan dukung Ahok-Djarot
Akom soal Ahok: Meski hukum belum begitu baik, kita harus hormati