Hanya karena dipanggil tak menyaut, istri di-'smackdown' suami
Datang dengan penuh peluh keringat, dia berharap disambut oleh istri tercinta di rumah. Tapi ternyata istrinya sibuk.
Kekerasan rumah tangga terjadi di lingkungan Banjar Bengkel, Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Minggu (14/12). Masalahnya sepele, hanya karena istrinya dipanggil-panggil tidak menyaut, langsung dibuat babak belur.
Informasi yang didapat di kepolisian, saat itu Ketut Arka (40) pulang dari menyadap tuak di kebun. Datang dengan penuh peluh keringat, dia berharap disambut oleh istri tercinta di rumah.
Sayangnya saat itu, istrinya Ni Wayan Tarni (44) sedang sibuk di belakang sehingga tidak mendengar panggilan dari suaminya. Karena kesal, Arka langsung menarik kerah baju istrinya dari belakang. Tidak hanya itu, setelah mencekik, dan menjambak rambut istrinya, dia langsung membenturkan wajah istrinya ke tembok.
Tidak cukup puas sampai di situ, bak adegan gulat 'smackdown', suami sadis itu langsung membanting istrinya. Teriakan korban minta tolong membuat warga dan keluarga korban berdatangan dan menghentikan tindakan anarkis ini.
Setelah sempat digiring ke balai desa, pelaku diserahkan oleh aparat desa ke Polsek Penebel, Tabanan. Kapolsek Penebel, AKP Sri Subakti saat dikonfirmasi, Minggu (14/12) mengatakan pelaku saat ini sedang disidik oleh petugas. Namun belum diketahui motif pemukulan.
"Hasil interogasi sementara bahwa korban tidak tau penyebabnya dan tiba-tiba dihajar. Diketahui juga rupanya pelaku ada masalah dengan kejiwaannya. Namun untuk membuktikannya perlu diperiksakan ke psikiater," katanya.
Baca juga:
Cekcok, guru bela diri bunuh istri dengan jurus silat
Sebelum tabrak pakai mobil, Wisro tusuk istri di rumah
Sering cekcok, suami tabrak istri dan bibi hingga tewas
Kesal, ibu aniaya anak tiri berusia 2 tahun hingga tewas
Kejamnya Dodi, palu kepala istri lalu ceburkan bayi ke sumur
Diancam leher dipotong ayah, Nurul kabur dari rumah
Gaji tak utuh tiap bulan, suami disiram air keras oleh istri
-
Apa yang dimaksud dengan KDRT? Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi di Indonesia. KDRT dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, atau ekonomi yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
-
Siapa yang menjadi korban KDRT? Bagaimana tidak, seorang gadis di Sulawesi Utara menjadi korban KDRT oleh sang suami.
-
Siapa saja yang bisa menjadi korban KDRT? Kekerasan ini tidak terbatas pada satu gender atau usia tertentu; sebaliknya, ia merajalela di berbagai lapisan masyarakat, merusak kehidupan individu yang terjebak di dalamnya.
-
Kapan korban melapor kasus KDRT? Laporan yang dilayangkan korban pada 7 Agustus 2023 lalu telah diterima Unit PPA Polres Metro Bekasi dan masih dalam proses penyelidikan.
-
Apa dampak KDRT pada anak? Anak-anak yang terpapar kekerasan juga berisiko mengalami gangguan mental yang serius di kemudian hari.
-
Mengapa penting untuk melaporkan kasus KDRT? Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi di Indonesia. KDRT dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, atau ekonomi yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya. KDRT dapat menimbulkan dampak negatif bagi korban, seperti luka, trauma, depresi, stres, atau bahkan kematian.