Harga BBM naik, Menaker harap buruh diberi uang tambahan
"Kami mengimbau dunia usaha sesuai kemampuan keuangan perusahaan masing-masing," kata Hanif.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri memahami kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi berimbas kepada pengeluaran kaum buruh. Dia mendesak supaya pihak perusahaan memahami itu dengan memberikan uang tambahan kepada para pekerja mereka.
"Kami mengimbau dunia usaha sesuai kemampuan keuangan perusahaan masing-masing, untuk memberikan insentif tambahan terkait uang transport, dan juga uang makan," kata Hanif kepada awak media di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (24/11).
Soal perundingan mengenai upah minimum regional tiap daerah, Hanif meminta supaya pihak serikat pekerja dan pengusaha berunding dan berkomunikasi. Supaya tidak menyuburkan pertentangan. Dia meminta kedua belah pihak saling memahami akan tugas dan kewajibannya.
"Buruh harus dibayar upahnya sebelum keringatnya kering. Nah buruh sendiri harus meningkatkan produktifitas kerjanya. Enggak bisa misalnya kerjanya itu asal-asalan," ujar Hanif.
Hanif merasa dialog kedua belah pihak itu harus berjalan dengan baik karena dunia usaha terus berkembang. Maka mau tidak mau, Hanif menganggap kedua belah pihak itu harus menyadari peran, hak, dan kewajibannya. Dia juga menawarkan solusi lain guna meredam pertentangan soal upah. Antara lain dengan menyediakan kebutuhan buruh soal rumah dan jaminan kesehatan.
"Kami mau mengajak secara keseluruhan seluruh stakeholder dari ketenagakerjaan di Indonesia tidak lagi berkonsentrasi pada upah. Ada pintu lain yang harus kita cermati yaitu pintu keluarnya buruh. Ada sandang pangan, perumahan, transportasi, kesehatan dan pendidikan. Jadi jangan hanya berkonsentrasi membesarkan pintu uang masuk, tapi bagaimana memperkecil pintu uang keluarnya," sambung Hanif.