Harga cengkih anjlok, anak petani di Sulut terpaksa melacur
Selain itu, banyak anak putus sekolah dan terpaksa membantu kerja orangtua.
Anjloknya harga cengkih di Sulawesi Utara (Sulut) sampai ke level Rp 85.000 per kilogram, membuat para petani cengkih di daerah ini meradang.
Kondisi ini membuat puluhan petani menyambangi Kantor DPRD Sulut, Jumat (28/8) guna memperjuangkan nasib mereka.
Ironisnya menurut penuturan mereka, turunnya merosotnya harga 'emas coklat' tersebut membuat beberapa anak petani terpaksa melacur.
"Ini sudah saya temui. Malah ada anak-anak petani cengkih yang jadi pelacur, dan itu banyak terjadi," ungkap Koordinator petani Roy Tangkou di hadapan legislator Sulut.
Tak hanya itu, dijelaskannya, bahkan ada anak-anak yang tak bisa melanjutkan pendidikan di bangku sekolah dan terpaksa ikut bekerja membantu orangtua.
Dalam orasinya, kelompok petani yang berasal dari berbagai desa di Kecamatan Kombi, Kabupaten Minahasa ini, menyesalkan turunnya harga sedemikian drastis. Padahal tahun-tahun sebelumnya penghasilan mereka cukup baik sehingga dapat mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari.
"Harga cengkih sempat berada di angka Rp 150.000 per kilogramnya," pungkas Tangkou.