Sebut Anak Menganggur dan Tak Mau Kerja, Lansia Penjual Kerupuk Ini Cari Nafkah Demi Obati Sakit Jantung dan Mata
Kisah haru Pak Edi, penjual kerupuk Palembang yang tetap bekerja meski sakit.
Kisah haru Pak Edi, penjual kerupuk Palembang yang tetap bekerja meski sakit.
Sebut Anak Menganggur dan Tak Mau Kerja, Lansia Penjual Kerupuk Ini Cari Nafkah Demi Obati Sakit Jantung dan Mata
Tak semua orang bisa hidup nyaman bahkan di masa tua mereka. Hal ini juga dialami oleh seorang lansia bernama Pak Edi.
Di usia senjanya, Pak Edi harus tetap berjualan kerupuk untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Padahal, kondisi kesehatannya juga sudah tak baik. Rupanya, Pak Edi menderita sesak napas dan jantung.
Video ini diunggah akun @donnyrapu dan menuai simpati warganet. Berikut kisah selengkapnya.
Dapat Info dari Pengikut
Pemilik akun @donnyrapu ini memang kerap membuat konten berbagi. Awalnya, Donny mendapat informasi ini dari seorang pengikutnya di instagram. Akhirnya, ia pun mendatangi bapak ini ke tempatnya biasa berjualan di dekat Rumah Sakit Islam Jakarta.
tiktok.com
Bapak Edi berjualan beberapa jenis kerupuk. Ada kerupuk Palembang, ada juga kerupuk kulit yang dijual dengan harga berbeda tergantung kemasan. Kemasan besar dijual seharga 50 ribu sementara kemasan kecil 25 ribu.
Sakit
Pak Edi setiap hari pergi dengan ojek online dari rumahnya di Sunter untuk berjualan kerupuk. Meski kondisi kesehatannya juga tidak cukup baik, ia mau tak mau harus berjualan karena hanya inilah mata pencahariannya.
"Sebenarnya saya tuh sakit, sesak nafas, jantung. Jadi saya mau menggunakan biaya dikit-dikit buat berobat," ujar beliau.
"Jadi kita tuh makan juga nggak boleh. Makan sambel," jawabnya lagi.
Saat ditanya seputar keluarga, rupanya istrinya sudah meninggal dunia. Kini, ia tinggal berdua bersama anaknya yang menganggur.
"Saya istri udah gak ada, anaknya satu cuman nggak bisa diandelin. Suruh ini bantah, suruh itu bantah," jawabnya.
Selain sakit sesak nafas dan jantung, penglihatan Pak Edi juga sudah berkurang sehingga penglihatannya buram. Ia mengaku ingin membeli kacamata, namun lagi-lagi terkendala soal biaya.
Cerita Soal Anak
"Maksud saya kenapa nggak anak bapak yang kerja, atau enggak nemenin bapak jualan," ujarnya.
Bapak ini pun lanjut bercerita tentang anak satu-satunya.
"Kalau nemenin jualan, jauh harapannya, bener. Ah gak bisa diandelin deh. Tahunya kalau kita pulang, minta duit," jawab bapak ini.
"Jadi bapak sendiri dong yang ngehasilin duit?" tanyanya lagi.
"Ya bagaimana," jawab bapak ini.
Diborong
Di akhir video, Donny pun memborong dagangan Pak Edi dengan uang lebih. Pak Edi pun berterimakasih dan berkata ingin membeli kacamata dengan uang ini.
Komentar Warganet
"Bang gimana kalau open donasinya jangan dikasih uang? Kaya bapaknya dibiayain buat berobat dan kebutuhan bapaknya sampe sehat?" usul seorang warganet.
"Ihhh takut duit nya di minta anak nya," tulis seorang warganet.
"Open donasi untuk berobat kakdon. Sama dibelikan sembako. Kalau uang cash, takutnya diambil anaknya," ujar warganet lain yang mengusulkan cara donasi agar sampai ke Pak Edi.