Hari Ini DPR Gelar Fit and Proper Test Capim dan Cadewas KPK
Sebelum mengikuti fit and proper test, para capim dan cadewas mengaku sudah mempersiapkan diri untuk diuji oleh Komisi III DPR.
Calon pimpinan (capim) dan calon dewan pengawas (cadewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengikuti tahap seleksi uji kelayakan dan kepatuhan atau fit and proper test, bersama Komisi III DPR RI, Senin (18/11).
Sebelum mengikuti fit and proper test, para capim dan cadewas mengaku sudah mempersiapkan diri untuk diuji oleh Komisi III DPR.
Salah satunya adalah cadewas Benny Mamoto yang akan mengikuti tes. Benny mengaku sudah mempersiapkan diri secara matang, termasuk membuat makalah yang nantinya akan dipresentasikan.
"Yang disiapkan, pertama tadi pembuatan makalah kemudian nanti akan ada pendalaman, ketiga dilakukan wawancara," Kata Benny kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senin (18/11).
Sementara itu terkait tema makalah yang disiapkan, dia mengaku akan disebut ketika presentasi pada Rabu mendatang.
"Makalah tentunya nanti akan saya paparkan dulu, nanti saya sampaikan," ujarnya.
Dia perlu mempersiapkan diri secara matang sebab jadwal yang disiapkan dapat berubah sewaktu-waktu.
"Kami dari cadewas KPK mendapatkan jadwal untuk hari Rabu dan Kamis, namun jadwal itu masih fleksibel. Jadi kami harus siaga sewaktu-waktu ada perubahan jadwal kami harus siap," sambung dia.
Menurut Benny dalam menjalankan tugasnya, baik pimpinan dan dewan pengawas KPK diperlukan adanya kolaborasi dan sinergis sebab kedudukannya yang setara.
"Menurut kami memang perlu sinergi yang baik antara dewas dan pimpinan KPK, karena kedudukannya itu setara. Sehingga perlu sinergi dan kolaborasi yang baik dengan tetap saling menghormati, menghargai, dan tidak intervensi atas tugas masing-masing," pungkas Benny.
Sementara itu, Capim KPK Poengky Indarti yang mendapatkan nomor urut 2 mengaku siap untuk diuji Komisi III hari ini.
"Jadi sebetulnya saya enggak berharap hari ini, tapi karena dapat nomor urut 2 yasudah hari ini. Biar cepat juga," ujar Poengky.
Meski begitu, Poengky mengaku persiapannya sudah matang termasuk belajar dan berdiskusi dengan masyarakat sipil mengenai pencegahan korupsi.
"Kalau persiapan khusus kami belajar, kemudian juga diskusi dengan teman-teman masyarakat sipil, terus dapat bahan-bahan juga dari kawan-kawan ada yang langsung ada yang online," ujarnya.
Dia juga mengaku mempersiapkan diri dengan membaca terkait pandangan dari pada pakar termasuk para pimpinan KPK pada sebelumnya.
Poengky mengaku mendapat tema makalah mengenai monitoring pengawasan KPK terhadap pengawas internal agar bebas korupsi
"Tema makalah yang saya dapat terkait dengan monitoring pengawasan KPK terhadap pengawas internal pemerintahan agar bersih dan bebas korupsi," ujarnya.
Dia mengku senang mendapat tema tersebut sebab angka kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah meningkat sejak tahun 2004, sehingga menurutnya perlu ada pencegahan.
"Saya senang dapat itu karena sebetulnya kami pengen memilih untuk pencegahan dengan cara pengawasan, kemudian juga kalau kita lihat dari angka mulai dari 2004 sampai dengan 2024 ternyata ada 167 kepala daerah yang jadi tersangka kasus korupsi. Inikan shocking banget jadi kita melihat pengawasan internal perlu ditingkatkan, dan KPK juga harus fokus terkait dengan hal itu," ujarnya.
Reporter Magang : Maria Hermina Kristin