Hari Kemerdekaan RI, Satgas Beberkan Kilas Balik Pandemi Covid-19 Menyerang Tanah Air
Tercatat ada dua kali gelombang puncak kasus Covid-19. Perjuangan melawan Covid-19 belum berakhir.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan kilas balik perjuangan Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Tercatat ada dua kali gelombang puncak kasus Covid-19.
Pada tanggal 25 Januari 2021 Indonesia menghadapi puncak kasus pertama yaitu 89.083 kasus dalam satu minggu. Melalui kebijakan PPKM Jawa-Bali dan PPKM Mikro nasional, Indonesia berhasil menghadapi gelombang kasus tersebut.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Sehingga kasus terus menurun hingga titik terendah pada tanggal 10 Mei 2021 dengan total kasus 26.088 kasus atau turun sebesar 29,29 persen dari puncak kasus pertama," kata Wiku, dalam konferensi pers, Selasa (17/8).
Indonesia harus kembali mengalami lonjakan kasus hingga mencapai puncak kasus kedua. Lonjakan kasus kedua tercatat sebesar 349.308 kasus dalam waktu satu minggu atau meningkat 92,5 persen dari titik terendah.
Wiku menjelaskan, jumlah kasus pada puncak kedua tersebut mencapai 4 kali lipat puncak pertama dan dicapai dalam kurun waktu 1,5 kali lebih cepat dibanding puncak pertama. "Yaitu hanya 9 sembilan minggu. Sedangkan puncak pertama membutuhkan waktu 13 minggu," katanya.
Kenaikan kasus tersebut segera disikapi dengan diberlakukannya kebijakan yang lebih ketat, yaitu PPKM Darurat, PPKM Mikro, dan selanjutnya PPKM level 1-4 sejak 3 Juli 2021. Berkat sinergi dari seluruh lapisan masyarakat, hingga minggu lalu, kasus positif nasional mingguan telah mengalami penurunan selama 4 minggu berturut-turut atau turun sebesar 41,6 persen dari puncak kedua.
"Ini merupakan perkembangan yang baik meskipun jumlah kasus masih tinggi jika dibandingkan sebelum lonjakan kasus pada bulan Mei lalu."
Meski demikian, perjuangan melawan Covid-19 belum berakhir. Sampai saat ini, laju penambahan kasus yang tajam masih terjadi. Kasus positif yang mulanya membutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk mencapai 1,5 juta, dengan cepat menjadi 2 juta dalam waktu 3 bulan. Kemudian erus mengalami percepatan hingga 3,5 juta dalam waktu sekitar 2 bulan.
Begitu pula dengan kasus kematian. Kematian yang membutuhkan waktu 1 tahun mencapai 40.000 jiwa mengalami percepatan hingga 50.000 dalam waktu 2 bulan. Lalu menjadi 60.000 dalam waktu 1 bulan, dan 110.000 atau hampir dua kali lipat dalam waktu sebulan terakhir.
"Peningkatan kasus mendorong pemerintah untuk melakukan upaya maksimal demi meningkatkan angka kesembuhan," terangnya.
Kabar baiknya, kesembuhan juga mengalami peningkatan pesat selama dua bulan terakhir. Indonesia mampu mencapai 2 juta dan 3 juta kesembuhan hanya dalam waktu dua bulan. Menurut dia, angka percepatan naiknya kesembuhan menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menyesuaikan diri, mengambil langkah-langkah pengendalian yang semakin responsif dan tepat.
Di tengah dinamika perjuangan kita menghadapi Covid-19 dan tren penurunan kasus nasional yang terlihat membaik pada empat minggu terakhir harus berhadapan dengan fakta yang harus segera dibenahi. Lantaran masih ada beberapa provinsi yang mengalami kenaikan kasus.
Selama 6 minggu terakhir terdapat 5 provinsi yang lebih dari 1 kali menjadi salah satu penyumbang tertinggi kenaikan kasus di tingkat nasional. Lima provinsi tersebut yakni Jawa Tengah, Bali, Sumatera Utara, NTT, dan Kalimantan Selatan.
"Diperlukan kecermatan pemerintah daerah tidak hanya daerah dengan jumlah kasus tinggi. Namun penting mengamati kenaikan kasus sedini mungkin agar lonjakan dapat diantisipasi," tandas dia.
Baca juga:
Satgas Beri Penghargaan Pejuang Penanganan Covid-19
Strategi Pemkot Surabaya agar Masuk Zona Kuning Covid-19 dalam Sebulan
Update Kasus Covid-19 di Indonesia 17 Agustus 2021
Indonesia Terima Bantuan 150 Ventilator dari New York Amerika Serikat
Anies: Positivity Rate Covid-19 di DKI Turun Mendekati Ambang Batas Aman
93 Persen Pasien Covid-19 di Garut Sembuh, Sisanya Masih Isolasi dan Perawatan