Hari Terakhir Pendaftaran, 170 Orang Daftar Capim KPK dan Dewas 130
Ivan menyebut, angka tersebut masih berpotensi bertambah. Sebab penutupan baru dilakukan pada malam nanti pukul 23.59 WIB.
Pansel Capim dan Dewas KPK membuka pendaftaran calon pimpinan dan calon anggota Dewas KPK mulai 26 Juni sampai dengan 15 Juli 2024.
Hari Terakhir Pendaftaran, 170 Orang Daftar Capim KPK dan Dewas 130
Pendaftaran seleksi calon pimpinan dan dewan pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berakhir hari ini, Senin (15/7). Jelang penutupan, sebanyak 300 orang mendaftar sebagai capim KPK dan Dewas.
Anggota Pansel KPK, Ivan Yustiavandana merinci, 300 orang tersebut terdiri dari 170 orang sebagai capim KPK dan 130 orang sebagai calon anggota Dewas KPK.
Ivan menyebut, angka tersebut masih berpotensi bertambah. Sebab penutupan baru dilakukan pada malam nanti pukul 23.59 WIB.
"Masih berkembang terus," kata Ivan, saat dikonfirmasi, Senin (15/7) pagi.
Sebagai informasi, Pansel Capim dan Dewas KPK membuka pendaftaran calon pimpinan dan calon anggota Dewas KPK mulai 26 Juni sampai dengan 15 Juli 2024.
Informasi detail mengenai persyaratan dan tata cara pendaftaran dapat dilihat melalui media cetak, media elektronik, laman resmi Komisi Pemberantasan Korupsi kpk.go.id dan laman resmi Kementerian Sekretariat Negara setneg.go.id.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua Pansel Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK, Arif Satria mengajak semua pihak yang memiliki perhatian terhadap masa depan pemberantasan korupsi untuk bisa mendaftarkan diri.
"Di penghujung waktu pendaftaran ini, kami ingin mengajak putra putri terbaik bangsa yang peduli terhadap masa depan Indonesia, yang peduli terhadap masa depan pemberantasan korupsi di Indonesia untuk segera mendaftar sesuai dengan batas waktu tersebut," kata Arif.
Arif menjelaskan, melalui proses pendaftaran dan tahapan seleksi, nantinya akan dipilih 10 nama capim dan 10 nama calon dewas KPK yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo untuk kemudian diteruskan ke DPR RI.
Diketahui, seleksi capim dan dewas KPK dilakukan menyusul berakhirnya masa jabatan pimpinan dan Dewas KPK yang saat ini menjabat pada 20 Desember 2024 nanti.
Mantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo menilai pada proses seleksi ini merupakan bagian yang paling krusial karena akan menentukan kinerja Pansel di mata publik dari segi netralitas.
"Seleksi administrasi terhadap capim KPK inilah justru yang penting untuk melihat sejauh mana independensi dan kinerja pansel dalam menyaring calon calon yang berintegritas dan tidak meloloskan mereka yang diketahui dari sumber sumber yang dimiliki oleh pansel bermasalah entah itu dari sisi etik ataupun lainnya," kata dia.
Adapun sejauh ini, sudah ada ratusan capim dan dewas KPK yang telah mendaftar dan menurutnya sudah tidak diperlukan perpanjangan pendaftaran lagi.
Oleh sebab itu dia berpesan kepada Pansel terhadap 10 orang yang akan nantinya lolos tidak menimbulkan keresahan. Mengingat, Pansel sudah mengantongi rekam jejak yang jelas dari para calon yang mendaftar.
"Ketika nanti pengumuman siapa saja capim dan dewas KPK yang lolos seleksi administrasi maka diharapkan tidak ada nama orang-orang yang bermasalah dan ditolak publik," jelas dia.
"Pansel yang tentu mempunyai akses informasi rekam jejak terkait nama-nama orang yang mendaftar jangan bertaruh dengan tetap meloloskan orang bermasalah dalam seleksi administrasi karena ini merupakan pijakan untuk tahapan selanjutnya. Alasan apapun meloloskan capim bermasalah tidak akan diterima oleh logika publik," sambung dia.
Dia berharap pimpinan antirasuah periode 2024-2029 dapat memperbaiki KPK dari sisi internal, kinerja, dan juga memulihkan kepercayaan masyarakat.