Hasil rekapitulasi KPU Kota Yogyakarta, Haryadi-Heroe unggul tipis
Dari hasil rekapitulasi KPU Kota Yogyakarta yang dilaksanakan sejak Rabu (22/2) hingga Jumat (24/2) ini, Haryadi-Heroe unggul dengan jumlah suara 100.333 suara, sementara Imam-Fadli memeroleh 99.146 suara.
KPU Kota Yogyakarta mengumumkan hasil rekapitulasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Yogyakarta, Jumat (24/2) malam. Berdasarkan hasil rekapitulasi dari 794 TPS yang berasal dari 14 Kecamatan dan 45 Kelurahan di Kota Yogyakarta ini, pasangan calon (paslon) nomor urut 2 yaitu Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi unggul tipis dari paslon nomor 1 Imam Priyono dan Achmad Fadhli.
Dari hasil rekapitulasi KPU Kota Yogyakarta yang dilaksanakan sejak Rabu (22/2) hingga Jumat (24/2) ini, Haryadi-Heroe unggul dengan jumlah suara 100.333 suara, sementara Imam-Fadli memeroleh 99.146 suara.
Pembacaan hasil rekapitulasi Pilkada Kota Yogyakarta ini dilakukan tanpa kehadiran saksi dari Imam-Fadhli dan hanya dibacakan di depan saksi Haryadi-Heroe dan Panitia Pengawas (Panwas). Saksi Imam-Fadhli memilih meninggalkan proses rekapitulasi di Kantor KPU karena usulannya untuk membuka semua surat suara tidak sah tak dikabulkan oleh KPU.
Ketua KPU Kota Yogyakarta, Wawan Budiyanto mengumumkan langsung hasil rekapitulasi. Wawan menuturkan bahwa pengumuman hasil tidak bersifat mengikat dan KPU sebatas menyampaikan hasil rekapitulasi saja.
"KPU di sini hanya mengumumkan hasil rekapitulasi di tingkat kota/kabupaten saja. Untuk penetapan walikota-wakil walikota terpilih seturut jadwal masih dilakukan bulan Maret 2017 mendatang. Namun kalau ada sengketa dan gugatan ke MK maka kami akan mengikuti hingga keputusan MK nanti," jelas Wawan.
Berdasarkan hasil rekapitulasi, selisih suara antara kedua pasang calon berjumlah 1.187 suara. Jumlah total suara yang dianggap sah sebanyak 199.479 suara dan suara tidak sah berjumlah 14.355 surat. Sedangkan jumlah penduduk yang masuk ke dalam daftar pemilih tetap ada 298.989 orang pemilih.
Pasangan Haryadi-Suyuti maju dalam pemilihan Pilkada Kota Yogyakarta diusung oleh Partai Golkar, PAN, PKS, Demokrat, Gerindra dan PPP. Sedangkan pasangan Imam-Fadhli didukung oleh PDIP, NasDem dan PKB.
Baca juga:
Tak puas, saksi nomor 1 tinggalkan rekapitulasi KPU Kota Yogyakarta
Hari terakhir rekapitulasi suara Pilkada Yogya diwarnai polemik
Demo Pilkada di depan KPU Yogya ricuh, seorang wanita pingsan
Bawaslu sebut bakal ada gugatan ke MK di Pilkada Yogyakarta
Dituduh provokator, timses Haryadi-Heroe dipukuli massa Imam-Fadhli
Massa pendukung Imam-Fadhli kembali geruduk KPU Kota Yogyakarta
Digeruduk massa FPDI, Ketua KPU Yogyakarta tegaskan tidak main mata
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
-
Siapa yang memilih kepala daerah di daerah istimewa Yogyakarta? DIY tidak melaksanakan Pilkada 2024 sebab penetapan kepala daerahnya dilakukan bukan melalui Pilkada berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2022.