Hasto: Jangan Ragu-ragu Tindak Aktor Intelektual di Belakang Gerakan Radikalisme
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan serangan terhadap Menko Polhukam Wiranto harus disikapi sangat serius. Menurut dia, pelaku bagian dari gerakan radikalisme yang tidak hanya merongrong kewibawaan negara.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan serangan terhadap Menko Polhukam Wiranto harus disikapi sangat serius. Menurut dia, pelaku bagian dari gerakan radikalisme yang tidak hanya merongrong kewibawaan negara.
Menurutnya, apa yang dilakukan adalah pengibaran bendera perlawanan terhadap pemerintahan yang sah terhadap ideologi negara. Perlawanan terbuka terhadap pejabat teras pemerintah yang menjadi simbol kebijakan politik dan keamanan negara.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Soeharto hampir diracun? Di Blitar Selatan, TNI juga menggelar Operasi Trisula. Saat Itulah, Soeharto Mengaku Sempat Mau Dibunuh Dengan Racun Tikus
-
Apa profesi dari Wibowo Wirjodiprodjo? Veteran Wibowo Wirjodiprodjo adalah seorang pejuang kemerdekaan RI, dihormati sebagai veteran dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana proses kepergian Wibowo Wirjodiprodjo? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan W.R. Soepratman meninggal dunia? Pada 17 Agustus 1938, Wage meninggal dunia di Jalan Mangga Tambak Sari Surabaya karena gangguan jantung.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
"Presiden Jokowi diyakini mampu bertindak tegas, komprehensif, dan berkelanjutan guna mengikis habis paham radikalisme," ucap Hasto dalam keterangannya, Minggu (13/10).
Menurut dia, serangan nyata di siang hari dan terencana tersebut masuk kategori sangat serius, dan harus disikapi bersama, menyeluruh dan melibatkan partisipasi aktif warga masyarakat. Menurutnya, Wiranto adalah Menko Polhukam yang dalam diri beliau melekat seluruh kewenangan, kebijakan dan tanggung jawab terhadap stabilitas politik dan keamanan nasional.
"Dengan demikian diperlukan keputusan presiden yang bersifat segera, guna memobilisasi seluruh elemen penegak hukum, aparat birokrasi, termasuk Babinsa dan Babinkamtibmas guna melakukan deteksi secara dini terhadap berbagai bentuk ancaman terhadap ideologi, keamanan dan ketentraman masyarakat," jelas Wiranto.
Menurut dia, seluruh jajaran penegak hukum tidak perlu ragu-ragu. Negara memiliki kedaulatan. Ini dasar legalitas hukum tertinggi. Demikian halnya, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia tidak hanya menjadi salah satu tujuan bernegara, namun juga menjadi landasan hukum di dalam menciptakan keamanan dan ketentraman masyarakat.
"Karena itulah jangan ragu-ragu menindak para pengganggu keamanan, para teroris, dan aktor intelektual yang berdiri di belakang gerakan radikalisme," ungkap Wiranto.
Dia meminta agar sistem pertahanan dan keamanan semesta harus digelorakan kembali.
"PDI Perjuangan merekomendasikan agar sistem pertahanan dan keamanan semesta yang telah mendarah daging, sudah saatnya digelorakan kembali," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta (Liputan6.com)
Baca juga:
Hendropriyono Sebut Aksi Terorisme Ingin Bikin Indonesia Hancur
Serda Z Ditahan Sejak Kemarin, Berkas Istrinya Dikirim ke Polres Cimahi
Ma'ruf Amin Datang ke RSPAD Jenguk Wiranto
Ical Sebut Jari Kelingking Wiranto juga Terluka Karena Tangkis Serangan
Saat Membesuk, Ical Sempat Berbincang Soal Radikalisme dengan Wiranto
Kenakan Jaket Hitam, Menko Luhut Pandjaitan Jenguk Wiranto