Hasyim Muzadi desak penanganan terorisme harus manusiawi
Menurut Hasyim, penanganan terorisme dengan keras justru menambah dendam.
Mantan Ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama, Hasyim Muzadi, meminta aparat kepolisian, khususnya Detasemen Khusus 88, tidak berlebihan dalam menangani kasus terorisme. Penanganan terorisme, kata dia, harus manusiawi dan bukan atas pesanan pihak asing.
"Jangan over dalam menangani terorisme di Indonesia. Mereka nanti jadi tambah militansi. Seperti kasus Siyono, Densus harus berhati-hati menanganinya. Siyono bukan satu-satunya kasus terorisme, masih banyak yang lain," kata Hasyim usai dialog pencegahan paham radikal terorisme dan ISIS, di Lorin Solo Hotel, Kamis (31/3).
Hasyim menyarankan proses pencarian atau penggerebekan terduga terorisme tidak perlu diungkap. "Untuk apa penggerebekan disiarkan televisi, diliput oleh media, semuanya harus silent (senyap)," ucap anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu.
Hasyim mengemukakan, dalam penanganan teroris harus dilakukan dengan cara bermartabat. Maksudnya, lanjut dia, semuanya demi keselamatan Indonesia.
"Jangan nuruti kemauan asing. Asing itu maunya banyak. Bahkan kemungkinan terorisme itu bisa saja dibikin oleh intelijen," lanjut Hasyim.
Penanganan terorisme, lanjut Hasyim, tidak boleh sembarangan. Densus 88 harus memiliki data lengkap, dan tidak hanya sekedar diduga atau menduga saja.
"Saya minta dalam Undang-Undang Terorisme nanti, titik tekannya pada pencegahan, agar tidak banyak timbul korban. Saya lebih senang mereka sadar dengan sendirinya karena advokasi ulama, daripada menimbulkan dendam dan tidak selesai-selesai," tutup Hasyim.
Baca juga:
IPW minta Mabes Polri bentuk lembaga pengawas untuk Densus 88
IPW minta pemerintah bentuk tim independen usut kematian Siyono
Nyawa manusia tak berharga di mata Santoso
Busyro curiga ada kriminalisasi Islam dalam pemberantasan terorisme
Ganjar akui ideologi ISIS jadi masalah besar di Jawa Tengah
-
Kapan Serangan Umum Surakarta terjadi? Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Apa alasan Serangan Umum Surakarta dilakukan? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Apa tujuan dari Serangan Umum Surakarta? Meski dihujani bom-bom dari udara, para pejuang gerilya terus melakukan perlawanan dan pertempuran tanpa pandang bulu. Mereka tetap konsisten menyerang pos-pos Belanda lalu masuk ke kampung bersama rakyat lainnya.