Haul Gus Dur di Ciganjur, dari Menag hingga politikus berdatangan
Ada berbagai rangkaian acara mulai dari pembacaan Alquran, Tausiah, Tahlilan, testimoni tokoh dan juga pertunjukan seni.
Perayaan Haul Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur digelar di Kompleks Al Munawwaroh, Jalan Warung Silah nomor 10, Ciganjur, Jakarta Selatan. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyatakan peringatan Haul Gus Dur ini harus selalu dilakukan guna mengenang ajarannya.
Gus Dur, kata dia, telah memberikan nilai-nilai kemanusiaan. "Alhamdulillah kita memperingati apa namanya ingin mengenang dan sambil belajar terhadap orang seperti Gus Dur yang pengabdiannya kepada Indonesia dan kepada kemanusiaan," ujar Mahfud MD yang menghadiri Haul Gus Dur ke-6 ini bertemakan 'Merawat Tradisi, Merajut Hati' di Komplek Al Munawwaroh, Jalan Warung Silah nomor 10, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (26/12) malam.
Pantauan merdeka.com di lokasi, ratusan peserta mendatangi di lokasi. Mereka juga ada yang berjualan perlengkapan muslim. Sementara tamu undangan pejabat sudah tiba di lokasi.
Tamu undangan yang sudah hadir yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Menteri Agama Lukman Hakim, politikus Partai Golkar Akbar Tandjung dan tokoh agama Franz Magnis Suseno.
Namun tamu undangan lain belum datang yakni Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli.
Informasi yang didapat merdeka.com, ada berbagai rangkaian acara mulai dari pembacaan Alquran, Tausiah, Tahlilan, testimoni tokoh dan juga pertunjukan seni.
Baca juga:
Puja-puji para tokoh buat Gus Dur
Haul Gus Dur, wisata religi di pemakaman Ponpes Tebuireng ditutup
Haul Gus Dur di Ciganjur, dari Menag hingga politikus berdatangan
Mahfud MD: Saya orang kampung diajak Gus Dur ke Jakarta jadi menteri
Gus Dur buat pesantren jadi pendidikan khas Indonesia
-
Apa pesan yang ingin disampaikan Gus Ipul kepada jamaah dalam haul KH Abdul Qodir Nur? "Meskipun beliau sudah wafat, kita masih merindukan, mengingat, mendoakan, dengan barapan doa kebaikan itu kembali ke kita semua," kata Gus Ipul membuka sambutannya. Menurut Gus Ipul, hal itu juga sekaligus sebagai pengingat bagi dirinya dan semua orang agar bagaimana untuk memberikan kesan baik ketika diberikan sebuah amanah.
-
Kapan Maica Aurora Madhura tampil bernyanyi dalam Haul ke-14 Gus Dur? Sang nenek, Sinta Nuriyah selalu terkesima setiap cucunya menyanyi. Maica, anak pertama Yenny Wahid dan Dhohir Farisi menyita perhatian saat tampil menyanyikan lagu selawat dalam Haul ke-14 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan pada Sabtu (16/12/2023).
-
Lagu apa yang dinyanyikan Maica Aurora Madhura dalam Haul ke-14 Gus Dur? Pada kesempatan tersebut, Maica menyanyikan selawat nariyah. Selama ia bernyanyi, para hadirin tampak menikmati dengan ikut menyanyi serta mengerak-gerakkan kepala. Selesai menyanyikan selawat nariyah, sang nenek meminta cucunya menyanyikan satu lagu lagi. Maica kemudian menyanyikan lagu Ya Maulana karya Sabyan Gambus.
-
Mengapa Haul diadakan? Haul adalah peringatan yang diadakan setiap setahun sekali serta tidak harus tepat di tanggal tertentu alias tidak bersifat sakral sebagaimana kita sedang memperingati hari ulang tahun. Hari serta tanggal pelaksanaan ditentukan dari berdasarkan pertimbangan tertentu yang telah berhubungan dengan acara-acara lain yang telah diselenggarakan bersamaan dengan peringatan haul ini.
-
Di mana Haul KH Abdul Qodir Nur ke-26 diselenggarakan? Haul Almarhum KH Abdul Qodir Nur ke-26 rampung digelar, Rabu (25/10) malam. Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menghadiri haul yang digelar di masjid Baitul Rohman Bugul Kidul bersama Wawali Adi Wibowo, selepas magrib, para jamaah telah datang secara bergelombang untuk memenuhi masjid yang terletak di Jalan Patimura tersebut.
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.