Hendropriyono soal bom Surabaya: Yang harus diganti metode, bukan Kapolri!
"Jangan ribut menyalahkan segala ganti Kapolri, ganti Kabin. Mau diganti seribu kali, tetap sama," ucap Hendropriyono di sela-sela penutupan Kongres Luar Biasa PKPI, Jakarta, Senin (14/5).
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono menegaskan isu pergantian Kapolri maupun Kepala BIN tidak perlu dihembuskan. Sebab, pergantian pucuk pimpinan Korps Bhayangkara maupun Badan Intelijen Negara (BIN) bukanlah solusi mengatasi aksi terorisme.
"Jangan ribut menyalahkan segala ganti Kapolri, ganti Kabin. Mau diganti seribu kali, tetap sama," ucap Hendropriyono di sela-sela penutupan Kongres Luar Biasa PKPI, Jakarta, Senin (14/5).
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Di mana Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
Dia menuturkan, yang harus diganti adalah cara mengatasi teror tersebut.
"Yang harus diganti metode, caranya. Menghadapi itu harus diganti," jelas Hendropriyono.
Saat ditanya soal solusinya untuk meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuat Perppu Anti Terorisme? Dia memilih enggan menjawab. "Saya enggak mengerti sebagai rakyat," tukas Hendropriyono.
Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah, mengatakan, peristiwa bom surabaya hari ini menunjukkan bahwa terorisme adalah kejahatan kemanusiaan luar biasa bagi bangsa Indonesia dan juga warga dunia yang harus kita kecam dan segera kita atasi bersama.
"Seluruh pemangku kepentingan di negara ini sudah seharusnya bergotong-royong untuk mengambil langkah-langkah taktis dan strategis dalam menghentikan aksi terorisme sampai ke akar-akarnya," ucap Basarah.
Dia juga menyarankan, untuk segera menyelesaikan revisi UU Terorisme, agar penanggulangan berbagai aksi terorisme dapat lebih efektif lagi.
"Jika diperlukan Presiden dapat menempuh langkah hukum untuk mengeluarkan Perpu tentang Terorisme," ungkap politisi PDIP ini.
Dia juga meminta, aparat intelejen BIN, POLRI, TNI dan Kejaksaan agar meningkatkan kewaspadaan dan melakukan deteksi dini terhadap berbagai kelompok gerakan terorisme sehingga dapat melakukan pencegahan dini secara lebih cepat dan tepat.
"Masyarakat untuk tidak terpecah belah oleh upaya-upaya provokasi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, sehingga menimbulkan akibat-akibat yang memperburuk situasi. Kita percayakan dan dukung pemerintah untuk mengatasi tindakan intoleransi, radikalisme, dan terorisme menurut prinsip-prinsip negara hukum," tegas Basarah.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber : Liputan6.com