Hendropriyono soal ISIS: Perang dunia maya dan ideologi
Hendro mengajak masyarakat membantu pemerintah mencegah ancaman ISIS di Indonesia.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono menilai ancaman Islam State Iraq and Syria (ISIS) merupakan perang hibrida. Oleh sebab itu, semua pihak harus membantu pemerintah menghentikan ancaman ISIS itu.
"Konferensi ini bertujuan untuk menggugah semangat pelaksanaan dari action plan masyarakat sipil dalam menghadapi ISIS seperti tadi pembicara mengatakan bahwa kita dalam perang pikiran kita, jadi kita juga perang di dunia maya," kata Hendropriyono di Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3).
Menurut dia, jika tanpa bantuan masyarakat, pemerintah tidak bisa menghentikan ancaman ISIS. Sebab, pemerintah mempunyai banyak agenda kenegaraan.
"Ini tanggung jawab kita sendiri. Ini yang harus kita gugah. Untuk itu maka kita bergerak bersama LSM dan NGO karena masyarakat pada umumnya dengan kesadaran kita percayakan pada kita sendiri," ujarnya.
Selain itu, 16 warga negara Indonesia yang bergabung, kata dia, untuk pulang ke Indonesia. Supaya bisa membangun bangsa Indonesia sendiri.
"Kita punya dasar filsafat bangsa sendiri. Kita perlu kekuatan nasional sendiri pulang dengan pemikiran kebangsaan dan kita juga perlu mengembalikan islam kita, islam Indonesia. Karena itu kita tidak bilang terbawa arus, terbawa ke dunia global yang sifatnya menyesatkan," ucapnya.
"Saya ingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa kehancuran suatu bangsa tidak disebabkan segelintir orang tetapi oleh mayoritas yang diam saja oleh karena itu sudah wktunya kita bersama saling mengingatkan," imbuhnya,
Dia menambahkan, masyarakat harus bisa membantu pemerintah menyingkirkan 16 WNI yang tergabung ISIS. "Mereka yang tersesat kembali atau pergi jangan merusak ketentraman bangsa kita," tukasnya.