Hercules jatuh, TNI AU akui ingatkan warga tak pasang antena tinggi
Lanud Soewoendo merupakan Bandara yang diaktifkan kembali setelah lama dipakai untuk kepentingan komersil.
Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) I, Marsekal Muda TNI Agus Dwi Putranto, menilai kondisi Pangkalan Udara (Lanud) Sowoendo, Medan, Sumatera Utara, memang cukup unik. Kondisi itu terkait dengan jarak ideal antara Lanud dan pemukiman.
"(Lanud) Soewondo memang agak unik karena dianggapnya bandara sudah pindah, dianggapnya sudah tidak ada lagi penerbangan. Padahal, pesawat TNI AU juga media udara yang harus semuanya ketentuan dipenuhi," ujar Agus Dwi Putranto saat Buka Puasa Bersama warga di Makoopsau I, Jakarta, Rabu (8/7).
Agus mengakui, akan mengevaluasi terkait kondisi di Lanud Sowoendo tersebut. Kondisi ini berbeda dengan Lanud-lanud yang berada di wilayah perkotaan, yaitu Lanud Husein Sastranegara, Bandung, dan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Dia pun mengakui, memang masih banyak Lanud-lanud yang berada di sekitar perkotaan.
"Ya banyaklah, banyak. Mau di Jakarta, di Bandung, memang lanud-lanud itu ada di daerah perkotaan. Hanya seperti di Jakarta dan Bandung, dalam perizinannya sangat ketat," kata Agus.
Dalam pemberian izin pendirian bangunan atau instalasi bangunan-bangunan tinggi, Agus menjelaskan, TNI AU dalam hal ini Komandan Lanud (Danlanud) setempat memberikan rekomendasi dan lampiran terkait keamanan pendirian bangunan tersebut kepada Pemerintah Daerah (Pemda).
TNI AU pun selalu mengingatkan warga sekitar Lanud-lanud jika ada potensi bangunan dan instalasi yang mengganggu penerbangan.
"Kami ingatkan sejauh ini jika mereka membangun, kalau di daerah itu harus ada rekomendasi dan lampiran ke Pemda. Kami sudah ingatkan secara umum, misalnya di Medan, sebenarnya beberapa bulan lalu sudah diperingatkan," ucap perwira tinggi bintang dua tersebut.
Sebelumnya, salah satu penyebab jatuhnya pesawat Hercules C-130 dengan nomor ekor A-1310 sempat menabrak antena radio Joy FM milik Sekolah Bethany Jaya, setelah sempat mengalami mati mesin, tepatnya pada mesin nomor empat. Sehingga salah satu sorotan adalah dekatnya jarak antara pemukiman dan Lanud.
Selain itu ada pula mengenai pelanggaran batas ketinggian di sekitar area Lanud. Berdasarkan ketentuan, dalam jarak lima km dari Lanud tidak ada bangunan ataupun instalasi setinggi lebih dari 50 meter. Ternyata, ketinggian antena itu mencapai lebih dari 50 meter.
Untuk diketahui, Lanud Soewoendo merupakan Bandara yang diaktifkan kembali. Sebelumnya, Lanud Soewondo adalah digunakan untuk kepentingan komersil, yaitu Bandara Polonia. Akhirnya, Bandara Polonia itu dipindahkan ke Bandara Kualanamu.
-
Kapan penyerahan pesawat C-130J-30 Super Hercules ke TNI AU? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto. Momen Menarik Kasad Hormat ke Prabowo
-
Apa yang nyaris digunakan oleh TNI AU sebagai pesawat tempur? Jet tempur terbaru itu nyaris memperkuat TNI AU. Batal di saat-saat terakhir.
-
Mengapa TNI AU membutuhkan pesawat nirawak baru? Tonny menyebutkan sejumlah pesawat nirawak yang tengah didatangkan tersebut antara lain drone CH-4, Anka, serta Bayraktar dengan jenis "Medium Altitude Long Endurance" (MALE).
-
Dimana pesawat nirawak baru TNI AU bisa diterbangkan? "Kita bisa menerbangkan dari luar area yang ingin kita pantau misalnya di Papua atau di daerah mana, kita bisa menerbangkan dari luar Papua," kata dia.
-
Atraksi apa saja yang ditampilkan dalam peringatan HUT ke-77 TNI AU? Atraksi JET tempur F-16 saat meramaikan peringatan HUT ke-77 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma Selain udara, ada juga aksi pasukan Kopasgat dalam membebaskan sandera Atraksi tempur jarak dekat juga diperagakan.
-
Pesawat apa yang digunakan oleh TNI AU untuk menyerang markas Belanda di Ambarawa dan Salatiga? Pada tanggal 29 Juli 1947, TNI AU menyerang markas Belanda di kota Ambarawa dan Salatiga. Pesawat Cureng diterbangkan oleh Kadet Suharnoko Harbani dan Kadet Sutardjo Sigit.
Baca juga:
Hasil investigasi Hercules: Mesin nomor 4 mati dan tabrak antena
Polisi tunggu keluarga korban Hercules selama 6 bulan
Jadi korban Hercules, jasad istri Sersan Ainul belum teridentifikasi
Korban teridentifikasi belum bertambah, posko antemortem sepi
DPR dorong TNI beli alutsista baru biar moral prajurit tak guncang