Hilang Sebulan, Pendaki Gunung Slamet Asal Tegal Ditemukan Tinggal Tulang
Seorang pendaki bernama Ahmad Sulaiman (19) yang hilang selama sebulan di Gunung Slamet ditemukan tak bernyawa pada Rabu (26/12). Jasad Ahmad yang hilang sejak pertengahan November ini ditemukan dalam kondisi tinggal tulang belulang.
Seorang pendaki bernama Ahmad Sulaiman (19) yang hilang selama sebulan di Gunung Slamet ditemukan tak bernyawa pada Rabu (26/12). Jasad Ahmad yang hilang sejak pertengahan November ini ditemukan dalam kondisi tinggal tulang belulang.
"Kami temukan di anakan Sungai Pelus," ungkap Koordinator Tagana Kabupaten Banyumas, Ady Candra, Kamis (27/12).
-
Siapa yang dipercaya bersemayam di Gunung Slamet? Dewa-dewa utama yang dipercayai bersemayam di Gunung Slamet antara lain Dewa Brahma, pencipta alam semesta, dan Dewa Wisnu, pemelihara dunia.
-
Dimana lokasi Gunung Slamet? “Meskipun demikian masyarakat dan pendaki diimbau untuk tidak berada atau beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet,” kata Sukedi.
-
Apa yang diyakini sebagai tempat bersemayam makhluk gaib di Gunung Slamet? Mitos Gunung Slamet yang pertama, yaitu puncaknya konon menjadi tempat bersemayam makhluk gaib. Ada beberapa alasan yang mendukung kepercayaan tersebut.
-
Di mana saja tempat-tempat angker di Gunung Slamet? Gunung Slamet memiliki reputasi sebagai tempat angker dengan beberapa lokasi yang terkenal menyeramkan, termasuk Pos 2, Pos 9, dan Pasar Setan di Pelawangan.
-
Dimana lokasi Omah Watu, tempat peradaban purba di Gunung Sumbing? Di lereng Gunung Sumbing, tepatnya di Desa Ketangi, Kecamatan Kaliangkrik, Magelang, terdapat sebuah gua tersembunyi yang oleh warga sekitar dinamakan Omah Watu.
-
Bagaimana aktivitas Gunung Slamet menurut Sukedi? “Yang pasti sampai saat ini status Gunung Slamet masih normal. Mungkin kabar tersebut berasal dari pemberitaan beberapa tahun lalu saat Gunung Slamet berstatus siaga," Sukedi mengatakan, ia sering ikut membantu pengamatan terhadap aktivitas Gunung Slamet karena secara kebetulan rumahnya cukup dekat dengan Pos PGA Slamet.
Pencarian Ahmad Sulaiman yang hilang memakan waktu satu hari satu malam sejak Selasa (25/12). Pencarian tersebut menindaklanjuti laporan kehilangan orang yang diterima oleh Polsek Karangreja Polres Purbalingga pada Selasa (25/12) bahwa ada pendaki yang hilang di wilayah Gunung Slamet.
Baru diketahui, Ahmad Sulaiman mendaki Gunung Slamet bersama tiga rekannya, Muhammad Jefri Trimulyana (17), Muhammad Imam As’ari (19) dan Ahmad Fadil Izulhaq (14) pada Rabu (21/11). Keempat pemuda mendaki melalui Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Pendakian dilakukan tanpa izin dari petugas Pos Bambangan.
Saat itu, mereka langsung melakukan pendakian menuju Pos 9. Setibanya di lokasi mereka memutuskan untuk langsung turun dengan jalur pendakian yang sama.
"Namun sampai di Pos 7, mereka tersesat tidak menemukan jalur kembali. Karena hari sudah gelap, mereka memutuskan untuk bermalam," ujar Ady Candra.
Keesokan paginya, Ahmad Sulaiman tidak ditemukan oleh rekan-rekannya di sekitar tempat istirahat tersebut. Ketiganya lantas memutuskan untuk mencari pemukiman penduduk untuk meminta pertolongan.
"Namun nampaknya mereka bertiga tidak meminta pertolongan," ujar Ady.
Baru berjarak satu bulan kemudian, Ahmad Sulaiman yang juga menjadi santri di Ponpes Attolibiyah, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal dicari keberadaannya. Pihak Ponpes pun mendatangi rumah Ahmad Sulaiman untuk bertanya. Namun pihak kelurga juga terkejut karena sudah satu bulan, Ahmad Sulaiman tidak pulang.
"Baru selasa kemarin, ketiga temannya yang mendaki melaporkan kejadian ini ke Polsek Karangreja Purbalingga. Karena mereka tidak melaporkan kegiatan pendakian ke Pos Bambangan otomatis tidak ada daftar nama mereka berempat di buku pendaftaran pendakian. Berdasarkan keterangan ketiga rekannya, maka diputuskan Tim SAR gabungan melakukan pencarian," kata Ady.
Pencarian langsung dilakukan hari Selasa. Namun karena cuaca tidak mendukung, pencarian sempat dihentikan untuk dilanjutkan esok hari. Pada hari Rabu, dari Bascamp Bambangan Desa Kutabawa lantas diberangkatkan 23 orang Tim evakuasi beserta personel dari Forkompimcam Karangreja di ikuti lebih kurang 30 orang.
"Rabu sore berhasil ditemukan pendaki yang hilang di Anakan Sungai Pelus. Awalnya Tim dari Banyumas akan melakukan penjemputan secara estafet. Namun hal ini diurungkan karena mengingat medan yang dipergunakan untuk evakuasi bukan melalui jalur pendakian, sehingga sangat berresiko untuk menjemput secara estafet," ungkap Ady.
Proses evakuasi korban berjalan kurang lebih 5 jam. Tim baru sampai di titik penjemputan pada Rabu (26/12) pukul 22.45 WIB. Selanjutnya jenazah dibawa ke RS Margono Soekardjo Purwokerto untuk dilakukan pemeriksaan oleh Inafis Polres Banyumas.
Baca juga:
Mayat Wanita Tanpa Busana Ditemukan di Kali Baru Bogor
Napi Kasus Pembunuhan Keponakan Tewas di Kamar Mandi Lapas Porong
Mayat yang Ditemukan Mengapung di Sungai Brantas Kediri Ternyata Warga Pacitan
Usai Menabrak, Pelaku Bantah Buang Jasad Darmanto ke Parit
IRT Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Barang Berharga di Rumah Raib