Hingga 6 Bulan ke Depan, Banyuwangi Diproyeksi Masih Surplus Beras 500 Ribu Ton
Jumlah tersebut bisa tercapai karena pada tahun 2019 cadangan beras di Banyuwangi masih surplus di angka 354.000 ton, sementara perkiraan panen raya padi hingga Bulan Juni 2020 bisa surplus di angka 153.000 ton.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memproyeksikan hingga Bulan Juni 2020 mendatang stok cadangan beras di luar angka konsumsi bisa mencapai 500.000 ton.
Jumlah tersebut bisa tercapai karena pada tahun 2019 cadangan beras di Banyuwangi masih surplus di angka 354.000 ton, sementara perkiraan panen raya padi hingga Bulan Juni 2020 bisa surplus di angka 153.000 ton.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
"Jadi insyaallah aman, Banyuwangi jadi tempat dimintai ketika beberapa daerah kekurangan, karena tahun kemarin saja 354.000 ton surplus. Dan pak Arief (Kepala Dinas Pertanian) tadi laporan, sampai Juni proyeksinya 153 ribu ton, sehingga surplusnya 500.000 ton," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat meninjau Gudang Bulog Ketapang II Banyuwangi, Jumat (20/3).
Dari jumlah produksi beras yang masih surplus, pihaknya optimistis bahwa Banyuwangi masih siap untuk mengirimkan cadangan beras ke beberapa daerah lain.
"Jadi masih bisa kirim stok ke Papua dan NTT. Jadi Banyuwangi masih aman dengan beras, kecuali yang masih impor bawang dan kedelai," terangnya.
Sementara itu, Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi memperkirakan puncak panen padi akan berlangsung mulai bulan April. Sementara dari data produksi padi di Bulan Januari hingga Maret 2020 masih belum stabil. Januari di angka 19.809 ton beras, kemudian Februari turun menjadi 17.325 ton beras. Namun di Bulan Maret berjalan saat ini, angkanya sudah meningkat menjadi 21.166 ton beras.
Sementara itu, konsumsi beras di Banyuwangi dari total jumlah penduduk sebanyak 1,7 juta jiwa, rata rata per bulan mencapai 12.196 ton beras.
Sementara itu, cadangan beras di Bulog Banyuwangi saat ini masih di angka 22.000 ton. Jumlah tersebut diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Banyuwangi hingga 6 bulan ke depan.
"Per hari kemarin, Kamis (19/3) stok beras di Banyuwangi masih 22.000 ton. Per hari rata rata yang dikeluarkan untuk kegiatan operasi pasar sebanyak 100-150 ton. Kalau dari data tersebut, ketahanan stok beras di Bulog Banyuwangi kurang lebih 6 bulan ke depan masih aman," kata Kepala Cabang Bulog Banyuwangi, Frima Agung Nitipraja.
Apalagi, katanya, stok padi juga bakal bertambah ketika masa panen raya di Banyuwangi mulai Bulan April mendatang.
"Sehingga stok diperkirakan bertambah dengan adanya penyerapan di panen yang akan datang," ujarnya.
(mdk/hhw)