Hoaks Covid-19 Bertebaran, Menkominfo Hubungi Petinggi Perusahaan Media Sosial
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengungkapkan data hoaks sepanjang pandemi Covid-19 yang bertebaran di dunia maya. Ada 2.020 sebaran informasi bohong terkait corona di empat platform media sosial.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengungkapkan data hoaks sepanjang pandemi Covid-19 yang bertebaran di dunia maya. Ada 2.020 sebaran informasi bohong terkait corona di empat platform media sosial.
"Empat platform digital sejumlah 2020 sebaran, di facebook 1.497, Instagram 20, di Twitter 482 dan di Youtube 21," ujar Plate dalam diskusi virtual, Minggu (18/10).
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bantuan sosial apa yang dikatakan sebagai hoaks? Itu hoaks dan tidak benar, kami di lembaga BP2MI tidak pernah mengeluarkan program bantuan sosial kepada Pekerja Migran Indonesia seperti informasi yang beredar," kata Wahyuningrum atau yang akrab disapa Yayuk, dikutip dari situs bp2mi.go.id, Senin (4/12).
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
Dia melanjutkan, konten yang sudah di blokir sebanyak 1.759. Di antaranya 1.300 di Facebook, 15 konten di Instagram, 424 konten di Twitter dan Youtube ada 20.
"Tersisa yang dalam proses (ditindak) 261, Facebook 197, Instagram 5, Twitter 58 dan Youtube 1," ungkapnya.
Johnny mengaku semua menghubungi hampir semua pimpinan media sosial terkait hoaks Covid-19. Salah satunya CEO Youtube Susan Wojcicki.
"Hampir semua pimpinan pimpinan pemilik top eksekutif dari platform platform media sosial ini saya sudah hubungi yang di Amerika Serikat, terakhir saya berbicara dengan Susan Wojcicki CEO Youtube yang memberikan komitmen yang kuat di grupnya untuk sama sama mengatasi Covid-19 di dalam ruang digital atau hoaks di Indonesia," tuturnya.
Menurutnya, hoaks tersebut ada yang sudah dikategorikan sebagai tindak pidana oleh Polri. Hingga hari ini, ada 104 yang sudah menyandang status tersangka karena memproduksi dan menyebarkan hoaks. Sebanyak 17 di antaranya ditahan di Bareskrim dan di Polda Polda Indonesia.
"Kami bersama sama Bareskrim Polri bekerja around the clock, melalui patroli cyber Kominfo sehari 24 jam, ada tiga sif disana 7 hari seminggu, jadi tidak ada waktu kosong disana tidak ada tanggal merah bahkan tidak ada jam istirahat, around the clock, tiga sif sehari," ucapnya.
Baca juga:
Menkominfo Sebut Ribuan Konten Hoaks Pandemi Covid-19 Beredar di Medsos
Berseliweran Hoaks dan Mitos, Cari Informasi Vaksin Baiknya dari Sumber yang Benar
SBY Turun Gunung Dengar Empat Tuduhan Ini, Salah Satunya Ucapan Eks Pejabat Negara
Kasus Hoaks, Polisi Tangkap Anggota KAMI Syahganda Nainggolan
CEK FAKTA: Tidak Benar Anggota Polisi Mengundurkan Diri dan Bergabung ke OPM
CEK FAKTA: Tidak Benar Semua Aktivitas HP dan Sosmed Terpantau BSSN