Hore, 2017 gaji ketua RT/RW di Purwakarta naik
Besaran honor ketua RT/RW di Purwakarta itu hampir setara dengan gaji Ketua RT/RW di DKI Jakarta. Diketahui di Jakarta setiap ketua RT mendapat Rp 972 ribu dan Ketua RW sebesar Rp 1,2 juta.
Awal 2017 menjadi kabar baik bagi seluruh Ketua RT/RW di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Sebab, di tahun ini honor bagi ujung tombak pemerintahan di tingkat desa tersebut mengalami kenaikan.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, mulai tahun 2017, insentif yang mereka dapat akan naik dari Rp 500 ribu bagi setiap ketua RT dalam setiap bulannya menjadi Rp 750. Sedangkan gaji Ketua RW dari Rp 750 ribu menjadi Rp 800 ribu.
Besaran honor ketua RT/RW di Purwakarta itu hampir setara dengan gaji Ketua RT/RW di DKI Jakarta. Diketahui di Jakarta setiap ketua RT mendapat Rp 972 ribu dan Ketua RW sebesar Rp 1,2 juta.
"Kita naikkan honornya sehingga bisa dikatakan hampir setingkat dengan DKI Jakarta," kata Dedi saat dalam sambutannya di acara Istigasah refleksi akhir tahun, di Masjid Agung Purwakarta, Sabtu (31/12) kemarin.
Bukan hanya besaran insentif yang menjadi sasaran perbaikan Bupati Dedi, selaku pengambil kebijakan di Pemerintah Daerah di Purwakarta itu juga akan melakukan perbaikan dalam pengelolaan sistem penggajian. Menurutnya, skema pembayaran honor yang tadinya dua atau tiga bulan sekali segera diubah menjadi sebulan sekali.
"Sistem pembagian honornya juga kita ubah menjadi sebulan sekali," sambungnya.
Dalam acara yang dihadiri oleh umaro dan masyarakat ini pun dimanfaatkan oleh Bupati Dedi untuk meminta maaf atas keterlambatan honor Ketua RT dan Ketua RW yang terjadi pada tahun 2016 selama beberapa bulan. Penyebabnya menurut dia dikarenakan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang merupakan dana bagi hasil dari pemerintah pusat senilai Rp 100 miliar tidak bisa dicairkan.
"Saya meminta maaf atas keterlambatan ini, semuanya kami cairkan bulan Januari 2017," jelas Dedi.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari Bagian Pemerintah Desa Pemkab Purwakarta, terdapat 2.985 Rukun Tetangga dan 1.028 Rukun Warga di kabupaten terkecil kedua di Jawa Barat tersebut.