Hujan lebat jadi kendala lambatnya evakuasi jenazah diduga Santoso
Selain itu, sulitnya medan di lokasi juga menjadi penyebab lambatnya proses evakuasi
Hujan lebat menjadi kendala tersendiri bagi anggota tim Satgas Tinombala untuk mengevakuasi dua jenazah anggota kelompok bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Abu Wardah alias Santoso. Selain itu, sulitnya medan di lokasi juga menjadi penyebab lambatnya proses evakuasi.
"Butuh waktu beberapa jam untuk mengeluarkan jenazah itu dari dalam hutan karena lokasinya berada di hutan pegunungan dengan medan yang cukup sulit," kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto saat dihubungi, Selasa (19/7).
Jenazah dua pria anggota kelompok sipil bersenjata pelaku teror di Poso, yang salah satu di antaranya diduga kuat adalah Santoso, pimpinan kelompok tersebut, sampai saat ini masih dalam proses evakuasi dari lokasi baku tembak.
Hari belum bisa memastikan jenazah tersebut akan dievakuasi ke mana, namun besar kemungkinan kedua jenazah akan dibawa ke Palu untuk diidentifikasi secara mendalam.
Tim DVI (Disaster Victims Identification) dari Mabes Polri dilaporkan sudah berada di Palu untuk melakukan identifikasi jenazah tersebut guna memastikan apakah itu jenazah Santoso atau bukan.
Wilayah Poso Pesisir Utara saat ini sedang diguyur hujan sehingga proses evakuasi diperkirakan akan berjalan lebih lambat.
Sebelumnya diberitakan, lima anggota kelompok MIT baku tembak dengan Satgas Tinombala di wilayah pegunungan desa Tambarana, Pesisir Utara Poso, Sulawesi Tengah, Senin (18/7) sekira pukul 17.00-17.30 WITA. Dua anggota kelompok MIT tewas salah satunya diduga Santoso.
Namun kepastian salah satu jenazah adalah Santoso masih menunggu akan melakukan tes deoxyribonucleic acid (DNA). Sulitnya jalan menuju lokasi membuat dua jenazah masih belum dievakuasi.