Hujan Terus Menerus Picu Tanah Bergeser di Kupang, Warga Terpaksa Mengungsi
Menurut Ambrosius Kodo, wilayah tersebut memang sudah rentan terhadap pergeseran tanah, sehingga ditambah hujan tiga jam pada Minggu (10/4) tidak berhenti membuat tanah bergeser.
Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat dampak tidak langsung dari siklon tropis 98S, mengakibatkan sejumlah daerah melaporkan terjadi gelombang pasang dan pergeseran tanah.
Kepala BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo mengatakan, pihaknya hari ini ini menerima dua laporan dari Kabupaten Kupang dan Kota Kupang. Di Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat dilaporkan ada pergeseran tanah yang menyebabkan kerusakan satu unit rumah.
-
Di mana Curug Kadu Punah berada? Curug Kadu Punah di Kampung Sukamulya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, jadi destinasi yang direkomendiasikan untuk mengisi libur akhir tahun.
-
Apa yang menjadi daya tarik Curug Kadu Punah? Airnya segar, pemandangan yang masih asri dan tak ada sampah menjadi daya tarik wisata ini.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Dimana letak Taman Bunga Kutabawa? Taman Bunga Kutabawa merupakan destinasi wisata yang terletak di Pejagan I, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
-
Apa yang dilakukan oleh kera ekor panjang di Desa Cikakak? Puluhan kera ekor panjang itu menyerbu pemukiman dan membuat warga resah. Mereka bertengger di atap-atap rumah warga untuk mencari makan. Selain merusak atap rumah, kawanan monyet ini juga menjarah makanan di warung-warung.
-
Kapan Jogja Exotarium buka? Tempat itu biasanya buka pada hari biasa pukul 08.30-16.30 WIB dan hari libur pada pukul 08.30 WIB hingga 17.00 WIB.
"Rumah milik Seprianus Beti terdampak akibat dari pergeseran tanah itu. Tidak ada korban jiwa, semuanya aman dan selamat. Mereka telah mengunsi ke rumah orang tua," jelasnya, Senin (10/4).
Menurut Ambrosius Kodo, wilayah tersebut memang sudah rentan terhadap pergeseran tanah, sehingga ditambah hujan tiga jam pada Minggu (10/4) tidak berhenti membuat tanah bergeser. Ini merupakan dampak tidak langsung dari siklon tropis 98S.
Selain itu, ada juga laporan yang masuk dari Kota Kupang bahwa di Kampung Nelayan, dua unit kapal nelayan tenggelam karena dihantam gelombang tinggi saat berlabuh.
"BPBD Kabupaten Kupang sudah kesana dan sudah mengingatkan warga yang tinggal di sekitar lokasi, untuk selalu waspada. Yang terdampak tanah bergeser itu satu KK dengan jumlah lima jiwa," jelas Ambrosius Kodo.
Selain Kabupaten Kupang, Kota Kupang juga melaporkan selama beberapa hari hujan deras melanda telah terjadi pohon tumbang dan banjir rob di daerah pinggir pantai dan potensi longsor.
"Untuk di Kelurahan Pasir Panjang ada 8 KK dengan 26 jiwa yang terdampak, sedangkan di Kelurahan Namosain juga demikian, ada beberapa KK yang terdampak langsung. Untuk Kelurahan Oesapa, kami sudah minta agar masyarakat terdampak segera mengungsi ke Masjid Al-Fitrah Oesapa,"tutup Ambrosius Kodo.
(mdk/ray)