Kawanan Monyet Serbu Pemukiman di Banyumas, Ternyata Ini Penyebabnya
Serangan kawanan monyet itu membuat warga resah. Mereka juga menjarah makanan di warung-warung warga.
Serangan kawanan monyet itu membuat warga resah. Mereka juga menjarah makanan di warung-warung warga.
Kawanan Monyet Serbu Pemukiman di Banyumas, Ternyata Ini Penyebabnya
Musim kemarau yang panjang ternyata tak hanya memberikan dampak pada kehidupan warga. Kondisi ini rupanya juga berpengaruh pada kehidupan hewan-hewan pada habitat asal mereka.
-
Kenapa kera ekor panjang masuk ke permukiman warga? “Kera karena kelaparan berani mengganggu warga. Menyerbu ke dalam rumah untuk mengambil makanan,“
-
Apa yang dilakukan kera ekor panjang di permukiman? Kera karena kelaparan berani mengganggu warga. Menyerbu ke dalam rumah untuk mengambil makanan,“
-
Dimana kera ekor panjang tersebut berasal? Kawanan kera dari Perbukitan Batu Seribu, dalam sebulan terakhir berkeliaran mencari makan di lingkungan permukiman warga di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.
-
Siapa yang berusaha mencegah kera ekor panjang masuk ke pemukiman? Sementara itu Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Wonogiri, Sukatno, mengatakan bahwa pihaknya sudah berupaya mencegah hewan liar dari luar masuk ke pemukiman.
-
Apa ciri khas monyet Bekantan? Monyet Bekantan merupakan spesies Dunia Lama yang endemik di Pulau Kalimantan. Berkat embel-embel wajahnya yang besar, jenis monyet unik satu ini memiliki hidung yang besar, berdaging, dan juga cukup menonjol.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
Di Desa Cikakak, Banyumas, sekelompok kera ekor panjang turun dari gunung dan menyerbu permukiman warga.
Bagaimana kondisi desa tersebut akibat diserbu sekumpulan monyet?
Kawanan monyet itu diduga turun dari gunung karena persediaan makanan di tempat mereka mulai menipis. Musim kemarau yang panjang menjadi penyebab persediaan makanan di hutan terus menyusut.
Puluhan kera ekor panjang itu menyerbu pemukiman dan membuat warga resah. Mereka bertengger di atap-atap rumah warga untuk mencari makan. Selain merusak atap rumah, kawanan monyet ini juga menjarah makanan di warung-warung.
Warga tidak bisa berbuat banyak untuk mengusir kawanan monyet itu. Sebagian warga menggunakan letusan senapan angin untuk membuat para monyet ketakutan. Sedang warga lain memasang ban kendaraan agar monyet-monyet tidak mendekati rumah.
“Pintunya dibuka, terus mereka langsung masuk. Saya yang buka, tapi kan monyet itu cepat larinya. Kalau udah ambil makanan dia langsung pergi sendiri,” kata Karsini, warga Desa Cikakak.
Menurut warga, serbuan kera ekor panjang biasa terjadi saat musim kemarau tiba. Kawasan hutan ditengarai ikut mengering, sehingga ketersediaan makanan juga berkurang bagi kawanan monyet.