Komplotan Monyet Ekor Panjang Serang Rumah Penduduk, Ambil Makanan & Lukai Warga
Beberapa monyet ada yang masuk ke pemukiman desa bahkan ada yang mengambil makanan milik warga.
Musim kemarau membuat monyet ekor panjang menyerbu empat daerah di Jawa Tengah.
Komplotan Monyet Ekor Panjang Serang Rumah Penduduk, Ambil Makanan & Lukai Warga
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah mencatat empat daerah di Jawa Tengah mendapat serangan sejumlah monyet ekor panjang selama musim kemarau tahun ini. Diduga, kondisi lingkungan mengering berdampak pada sumber pakan menipis yang menipis. Akibatnya, monyet-monyet itu masuk sejumlah rumah warga
Kepala DLHK Jateng, Widi Hartanto mengatakan, sejumlah monyet ekor panjang telah memasuki sejumlah rumah warga di Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Cilacap. Beberapa monyet ada yang masuk ke pemukiman desa bahkan ada yang mengambil makanan milik warga. Selama musim kemarau vegetasi tumbuh tumbuhan-tumbuhan yang mengandung banyak buah dan air menjadi berkurang drastis karena cuaca yang kering."Penyebab serangan monyet karena kondisi lingkungan jadi kering selama kemarau ini. Terus banyak buah-buahan juga berkurang, itu yang memicu koloni monyet keluar dari habitatnya."
Kepala DLHK Jateng
DLHK Jateng masih menelusuri berapa banyak warga yang terluka akibat diserang monyet ekor panjang.
"Kita sudah terima laporan masing-masing korban. Cuma jumlah pastinya masih direkap. Dari laporan ada yang bilang monyetnya turun ke desa, diambil makanannya," ungkap Kepala DLHK Jateng.
Sampai saat ini, pihaknya masih berusaha menyosialisasikan kepada masyarakat setempat agar ikut membantu menjaga sumber pakan bagi kawanan monyet ekor panjang. Upaya lain, dengan melakukan penanaman bibit pohon guna menjaga kelestarian sumber pakan bagi hewan primata tersebut.
"Kami tetap usahakan jaga sumber makanan buat habitat kera ekor panjang. Agar kondisi lingkungan terjaga dengan baik, paling simpel kita lakukan penanaman pohon. Supaya monyet-monyetnya tidak keluar ke tempat lain. Dan memang itu butuh waktu karena harus nunggu tumbuh dulu."
Kepala DLHK Jateng.