Mahasiswa UNY Buat Inovasi Pagar Listrik untuk Usir Monyet Ekor Panjang di Gunungkidul, Apakah Aman?
Mahasiswa UNY membuat inovasi pagar listrik yang bisa mencegah monyet masuk ke pekarangan warga. Apakah aman?
Keberadaan monyet ekor panjang menjadi momok bagi para petani pada beberapa lokasi di Gunungkidul. Pada musim kemarau, mereka menyerang ladang petani secara bergerombol dan mengambil hasil panen warga.
Kondisi seperti itu sudah rutin terjadi dalam 10 tahun terakhir. Seolah tidak pernah ada solusi atas permasalahan tersebut.
-
Apa yang dilakukan monyet? Mereka menjatuhkan anjing-anjing itu satu per satu atau meninggalkannya di pepohonan yang tinggi.
-
Bagaimana cara peneliti menguji kemampuan monyet? Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti yang menggunakan gambar kandidat untuk diuji pada tiga monyet rhesus.
-
Apa yang dilakukan monyet dengan lengan robot? Video demonstrasi menampilkan monyet tersebut dengan mahir menggunakan antarmuka untuk menggerakkan lengan robot dan meraih stroberi.
-
Apa ciri khas monyet Bekantan? Monyet Bekantan merupakan spesies Dunia Lama yang endemik di Pulau Kalimantan. Berkat embel-embel wajahnya yang besar, jenis monyet unik satu ini memiliki hidung yang besar, berdaging, dan juga cukup menonjol.
-
Bagaimana monyet mengendalikan lengan robot? Melalui teknologi ini, seekor monyet berhasil mengendalikan lengan robot hanya dengan menggunakan pemikirannya.
-
Apa yang ditunjukkan gambar monyet? Jika gambar monyet yang sedang bergelantungan menarik perhatianmu pertama kali, itu menandakan bahwa otak kanan lebih dominan. Ini menunjukkan bahwa Kamu adalah orang yang kreatif dan penuh dengan ide-ide inovatif.
Namun baru-baru ini, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat inovasi berupa pagar listrik yang digunakan untuk menjebak monyet yang masuk ke lahan pertanian warga.
Lalu bagaimana alat ini bekerja? Apakah alat ini aman digunakan, baik bagi petani dan keselamatan monyet itu sendiri? Berikut selengkapnya:
Monyet Ekor Panjang Bikin Resah Warga
Shifaul Abas, salah satu anggota kelompok mahasiswa itu, mengatakan bahwa pembuatan alat tersebut berawal dari keluhan kelompok tani Ngudi Makmur tentang serangan hama monyet ekor panjang di Kalurahan Karangasem, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul.
Shifaul mengatakan, Kelompok Tani Ngudi Makmur merupakan salah satu produsen komoditas pertanian seperti jagung, padi, kacang, dan singkong. Kelompok tani itu juga merupakan penghasil singkong terbesar dan didistribusikan ke beberapa daerah seperti Kabupaten Cilacap. Di daerah tujuan, singkong kemudian diolah menjadi keripik, gaplek, dan produk olahan lainnya.
Bagi para petani Kelompok Ngudi Makmur, serangan hama monyet ekor panjang mengakibatkan penurunan hasil panen dan kerugian.
Spesifikasi Alat
Dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (28/8), alat pengusir monyet ekor panjang ini memiliki pencegahan ganda yang terdiri dari jebakan dan pagar listrik cerdas berbasis Internet of Things (IoT). Rancangan sistem jebakan ini memiliki dimensi panjang 85 cm, lebar 55 cm, dan tinggi 55 cm.
Sementara itu berat total alat jebakan cerdas beserta rangkaian elektronik ini tidak lebih dari 15 kg, sehingga sangat portable. Daya operasionalnya juga kecil, hanya sekitar 5 watt dengan tegangan 5-12 Volt DC.
Sedangkan dimensi tiang panel suryanya memiliki tinggi 1,5 meter dan lebar 1 meter. Kawat bentangannya memiliki tinggi 1 meter dengan diameter 4 cm. Pagar cerdas ini terintegrasi dengan IoT sehingga petani bisa memantau tegangan, arus, serta keamanan alat.
Cara Kerja
Salah satu anggota tim mahasiswa, Maulana Idris, menjelaskan cara kerja alat tersebut. Tahap pertama, jebakan cerdas itu diberi umpan dan dipasangkan pada beberapa titik yang rawan muncul serangan monyet. Saat monyet berhasil tertangkap, sensor PIR akan mendeteksi dan memberi sinyal untuk mengaktifkan motor servo. Selanjutnya motor servo akan menarik tuas sehingga cat semprot akan menyemprotkan pewarna ke tubuh monyet.
Setelah itu sirene akan berbunyi mengisyaratkan petani untuk melepas kembali monyet yang sudah diberi pewarna. Monyet kemudian akan kembali ke koloninya. Namun koloni monyet akan pergi berhamburan karena menganggap ada predator yang datang.
Dikutip dari Liputan6.com, pagar cerdas itu dibuat menggunakan tegangan Direct Current yang dialirkan pada kawat bentangan mengelilingi ladang petani. Pemilihan tegangan Direct Current karena relatif aman dan monyet tidak sampai mati. Alat itu akan memberikan efek kejut pada monyet sehingga mereka menjauhi ladang dan memunculkan efek jera.