Ibu dan Anak Tinggal Kerangka dalam Rumah di Bandung Barat, Terakhir Terlihat Sebelum Pandemi Covid-19
Kerangka yang ditemukan diidentifikasi sebagai seorang perempuan bernama Iguh Indah Hayati (55) dan anak lelakinya, Elia Imanuel Putra (24).
Dua kerangka manusia ditemukan di sebuah rumah yang berada di Kompleks Tani Mulya Indah, RT 11/RW 15, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
- Ibu Rumah Tangga di Medan Tega Aniaya Putri Kecilnya, Ditindih Hingga Dicambuk Berkali-kali
- Fakta Baru Kasus Penemuan Kerangka Ibu Anak di Bandung Barat: Ada Pembelian Sianida
- Pengakuan Suami yang Temukan Istri dan Anak jadi Kerangka Dalam Rumah, Ada Barang Bukti Disita Polisi
- Ibunda Dirawat di Rumah Sakit, Aksi Pria Beri Kejutan Datang Menjenguk dari Bekasi-Cirebon Ini Bikin Haru
Diketahui, dua kerangka tersebut dari jasad seorang perempuan bernama Iguh Indah Hayati (55). Satu lagi adalah kerangka dari anak lelaki Iguh bernama Elia Imanuel Putra (24).
Penemuan ini pertama kali saat suami Iguh bernama Mudjoyo Tjandra datang ke rumah tersebut pada Senin (29/7).
Mudjoyo semula kesusahan masuk ke dalam rumah yang kondisinya sudah tak terawat dan terkunci, rumput ilalang tinggi serta debu menutupi lantai. Ia lalu melaporkannya ke ketua RW dan meminta bantuan warga setempat.
Akhirnya, mereka datang dan berhasil masuk. Di dalam rumah, kondisinya seperti sudah tak berpenghuni. Mereka terkejut dengan adanya dua kerangka di dalam kamar.
Hasil informasi sementara, Mudjoyo meninggalkan Iguh dan Elia pada tahun 2016 lalu. Semenjak itu pula dia menetap di wilayah Cirebon dan dikabarkan sudah menikah kembali.
Mudjoyo baru kembali pada hari Senin (29/7) dengan tujuan mengambil dokumen.
Sementara Iguh dan Elia terakhir kali terlihat keluar rumah pada tahun 2018. Warga sekitar menyatakan bahwa mereka tidak terlalu aktif bersosialisasi.
Selain itu, warga menyangka Iguh dan Elia sudah tak menempati rumah tersebut, karena pada tahun 2018 ibu dan anak tersebut mengajukan surat pindah kepada aparat pemerintah setempat. Di depan rumahnya pun sudah terpasang papan berisi informasi rumah dijual.
Warga mengaku terakhir bertemu dengan ibu dan anak itu sebelum pandemi Covid-19. Itu pun sama sekali tidak ngobrol dan memang tidak pernah.
"Katanya sudah pindah dan sempat meminta surat pindah ke ketua RW tapi gak tau. Tapi setahu saya gak ada keluarga lain di sini. Dan sudah lama memang rumah ini ada tulisan dijual. Sempat ada beberapa kali yang menanyakan katanya pas menghubungi nomor yang dicantumkan tidak aktif. Tahunya rumah kosong," ujar salah seorang warga, Ai Suryati (54).
Kedua kerangka tersebut sudah dievakuasi pihak kepolisian. Kapolsek Padalarang AKP Kusmawan belum bisa mengungkap penyebab kematian keduanya.
"Kita belum bisa memastikan kapan keduanya ini meninggal, karena kita harus menunggu hasil forensik," kata Kusmawan.
"Sudah dievakuasi, kita serahkan dulu ke pihak keluarga. Apakah keluarga mau dilakukan identifikasi lanjutan atau tidak. Kalau memang tidak mau, maka mesti membuat surat pernyataan penolakan," kata Kusmawan.
Kusmawan pun mengamini informasi mengenai Mudjoyo yang sudah tidak berada di rumah tersebut bertahun-tahun.
"Informasinya suaminya ini sudah meninggalkan rumah. Kemudian yang bersangkutan tinggal di Cirebon, dan baru datang lagi hari ini," kata Kusmawan.
"(Iguh dan Elia) Sudah lama juga tidak keluar, warga setempat tahunya sudah pindah. Jadi kalau warga tahunya rumah itu sudah kosong. Soalnya melihat rumah itu juga kosong dan listriknya juga kan mati sudah lama," lanjutnya.