Ibunda syok tahu anaknya bunuh driver taksi online di Semarang
"Saya sempat menghujat pelaku. Lah saat para pelaku tertangkap pada Senin malamnya, saya dapat telepon dan sangat syok sekali. Ternyata salah satu tersangkanya anak saya," ungkap DSP, orangtua tersangka IBR.
Orang-orang terdekat tersangka pembunuhan driver taksi online, Deni Setiawan, mulai diperiksa aparat Polrestabes Semarang. Salah satunya DSP (48), orangtua tersangka IBR yang tinggal di Perumahan Kopri, Sambiroto, Tembalang, Semarang.
DSP datang ke Mapolrestabes Semarang pukul 12.00 Wib. Dia didampingi Pembina OSIS SMKN 5 Semarang, Muhammad Abdul Aziz. DSP mengaku syok ternyata anaknya menjadi tersangka pembunuhan.
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Di mana tempat penipuan online sering terjadi? Penipuan online bisa terjadi kapan saja, yang paling sering adalah saat belanja online.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Bagaimana mengemis online dilakukan? Termasuk aktivitas yang dikenal pengemis online di media sosial yang mana mereka tujuannya terdapat unsur murni meminta atau melalui sindiran dengan menggunakan kata kiasan, meskipun tidak secara sharîh (eksplisit).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
"Saya sempat menghujat pelaku. Lah saat para pelaku tertangkap pada Senin malamnya, saya dapat telepon dan sangat syok sekali. Ternyata salah satu tersangkanya anak saya," ungkap DSP, Rabu (24/1).
Menurutnya, TKP pembunuhan di Perumahan Bukit Cendana 2, Jalan Cendana Selatan IV RT 3 RW 9, Sambiroto, Tembalang hanya berjarak 200 meter dari rumahnya. "TKP-nya tak jauh dari rumah saya. Ya sekitar 200 meter. Cuma anak saya tinggal di rumah ibu angkatnya di Jalan Lemah Gempal, Barusari, Semarang Selatan," tuturnya.
Sementara itu, Muhammad Abdul Aziz mengatakan berencana melihat kondisi kedua siswanya yang berada di balik jeruji.
Ia menyebutkan, ada empat siswa lagi yang diperiksa pihak sekolahan terkait kasus ini. Mereka semua teman sekelas dua tersangka pembunuhan tersebut.
"Saat ditanya mereka berempat mengaku tidak ikut saat diajak DIR dan IBR. Mereka memang sempat diundang oleh kedua tersangka untuk ikut menaiki mobil pesanannya melalui online," ungkapnya.
Driver taksi online Deni Setiawan dibunuh oleh dua orang, IBR dan DIR. Para pelaku ini masih tercatat sebagai pelajar SMK.
Baca juga:
Usai habisi sopir taksi online, kedua pelajar SMK tetap masuk sekolah
2 Siswa SMK pelaku pembunuhan sopir taksi online sempat ajak tiga temannya
2 Siswa SMK ngaku bunuh sopir taksi online di Semarang untuk bayar SPP
Pelaku pembunuhan sopir taksi online di Semarang diduga dua orang
Korban pembunuhan di Perumahan Bukit Cendana Semarang ternyata sopir taksi online
Perampokan karyawati di Bandung, polisi bekuk sopir taksi online
Peraturan taksi online dinilai untungkan pengusaha